DUDUK LESEHAN di saung depan rumah ditemani singkong keju, kacang rebus, atau camilan lain diselingi menyeruput secangkir kopi atau teh saat senja hari sungguh sangat mengasyikkan. Sering kami menjadikan momen tersebut sebagai ajang bertukar pengalaman, berdiskusi, bercanda, atau sekadar curhat. Kompleks perumahan yang mungil mendadak sejuk karena family time berkualitas.



Namun senja itu, momen berkumpul bersama dua krucil agak melow dan membuat kening kami kembali berkerut. Siang sepulang sekolah, Xi sulung telah melaporkan bahwa ia mendapatkan (lagi) perlakuan yang tidak menyenangkan berupa kekerasan fisik (ditendang) dan verbal (diejek) oleh temannya. Kami pun tidak menyia-nyiakan momen itu dengan segera mencari jalan keluar dari masalah tersebut. Ini memang bukan kali pertama ia mengalami perundungan yang cukup serius. 

Sejujurnya, dalam hati kami pun merasa marah dan kecewa karena perundungan masih terus terjadi meski ia sudah pindah ke sekolah yang baru. Untuk beberapa hari ke depan, Xi sulung meminta waktu beristirahat di rumah demi mengobati rasa sakit pada fisik, dan tentu juga menata hatinya. 



Pascakejadian tersebut, Xi sulung semakin sering curhat dan berkonsultasi mengenai hal-hal yang perlu ia lakukan menghadapi perundungan itu. Kami pun merasa gundah karena saat itu Xi sulung akan menghadapi pekan try out dan ujian akhir sekolah yang membutuhkan konsentrasi dan persiapan menuju jenjang pendidikan berikutnya. 

Kami tentu saja melaporkan perundungan tersebut kepada guru dan pihak sekolah. Akan tetapi, respon yang kami dapat justru relatif lebih mengecewakan ketimbang di sekolah yang lama. Entahlah, rupanya memang banyak hal yang harus dibenahi dalam dunia pendidikan dan literasi kita. Ternyata kesadaran (awareness), baik dari orangtua, guru, atau sekolah mengenai perundungan atau bullying ini masih terbilang rendah.  


Kami juga bertanya kepada Xi sulung apakah ia mampu untuk menghadapi hal tersebut hingga kelulusan nanti. Ia ternyata mengatakan sanggup mengatasinya dan peristiwa kemarin hanya membuatnya shocked sesaat. Ia berada dalam kondisi tidak siap ketika siswa itu menyerangnya.

“Seandainya aku tahu dia akan menyerang, mungkin aku siap melawan pakai jurus taekwondo, Bunda. Dia menyerang dengan tiba-tiba saat aku sedang mengobrol dengan temanku yang lain,” ujarnya sambil nyengir. Aku hanya sanggup mengangguk dan tersenyum dengan getir.


Jangan anggap sepele kesehatan mental anak

Masalah kesehatan mental belakangan ini semakin terasa urgen di tengah-tengah arus kehidupan masyarakat modern. Media sosial atau internet bahkan membuat isu ini semakin sulit dihindari. Kesehatan mental sangat penting untuk dimiliki oleh semua orang, termasuk anak-anak. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Mereka dapat mengatasi tekanan kehidupan normal, dapat berfungsi secara produktif, dan bermanfaat serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitas mereka.

Adapun kesehatan mental anak adalah bagaimana anak berpikir dan merasa mengenai dirinya sendiri dan dunia di sekelilingnya. Kesehatan mental ini berhubungan dengan bagaimana anak menghadapi tantangan dalam hidup. Anak-anak yang memiliki kesehatan mental baik akan mampu memahami dan menghadapi tantangan dari sekitarnya.

Sejujurnya, perundungan kali ini tetap membuatku khawatir akan memberi jejak trauma atau dampak pada dirinya. Aku selalu berdoa dan berharap ia #BisaJadiJADIBISA mengatasinya dengan baik serta mampu berdamai dan mencintai dirinya. Alhamdulillah, ia bahkan masih mampu dan berhasil memperoleh hasil nilai ujian tertinggi serta pencapaian tahfidz terbaik di antara teman-temannya. Setidaknya hal tersebut membuktikan bahwa Xi sulung mampu bertahan dan berdasarkan hasil pantauan, sejauh ini kami juga berhasil menjaga kesehatan mentalnya.

Merawat kesehatan mental anak demi tumbuh kembangnya

Berbeda dengan Xi sulung yang introver koleris, karakter Xi bungsu yang ekstrover plegmatis relatif lebih mudah menghadapi bullying karena mungkin ada pengaruh dari sikapnya yang lebih santai dan terbuka. Akan tetapi, upaya untuk mengatasi permasalahan demi kesehatan mental mereka tetap sama besar. Kami berusaha cepat tanggap ketika duo Xi memberikan sinyal-sinyal apabila terjadi sesuatu yang mengganggu dalam keseharian mereka, sekecil apa pun.   



Menurut American Federation of Teacher, ciri-ciri anak korban bullying di antaranya sering menyendiri, kurang keterampilan sosial, terlihat lemah secara fisik, sering menangis atau mudah menyerah, mengalami trauma, dan mengalami kesulitan belajar. Beberapa anak bahkan mengalami anxiety atau kecemasan setelah mendapatkan perlakuan bullying. Ciri-ciri anxiety antara lain merasa sulit berkonsentrasi, tidak makan dengan benar, cepat marah atau mudah tersinggung dan lepas kendali saat marah, terus-menerus khawatir atau memiliki perubahan pola pikir menjadi negatif, merasa tegang dan gelisah, sulit tidur, atau sering menggunakan toilet.

Ketika kami membahas hal ini bersama-sama, kami semua pada akhirnya memang harus menyadari bahwa kita tidak pernah tahu perilaku perundungan itu datang dari mana atau siapa. Oleh karena itu, kita harus terus menolak bullying di mana pun dan oleh siapa pun. Kita pun harus terus belajar dan siap menghadapinya serta selalu berusaha mengedukasi lingkungan kita agar perilaku perundungan (bullying) itu bisa dihilangkan. 



Awalnya, Xi sulung jujur mengakui bahwa ia memang merasa marah dan sedih, tetapi kini ia melihat teman-temannya dari sudut pandang yang lain. Bagi Xi sulung, pelaku perundungan (bullying) itu yang justru harus dikasihani. Mereka adalah anak-anak yang bermasalah. Rumi menceritakan bahwa sebagian besar teman sekolah yang suka mem-bully dirinya memang berasal dari keluarga yang kurang memberi perhatian dan kasih sayang, atau minimal ada pola asuh (parenting) yang kurang bagus. 

Mereka suka pamer barang-barang yang dimiliki, banyak bicara atau membual, tidak suka belajar, tidak suka berbagi atau membantu, bicara kasar atau mengejek, mudah marah atau tersinggung, sering kali mengganggu dan melakukan kekerasan serta sering berbicara tentang hal-hal yang tidak penting.  



Perilaku semacam itu merupakan beberapa manifestasi kurangnya kasih sayang dan perhatian akibat dari orangtuanya yang sibuk. Bentuk kepedulian orangtuanya hanya diwujudkan dengan memberi barang-barang mahal, seperti membelikan motor, smartphone, atau peralatan sekolah mewah tanpa ada interaksi yang intens di antara anak dan orangtua untuk memenuhi dahaga akan kasih sayang dan perhatian. 

Fakta yang banyak kami temukan ini membuat kami semakin yakin untuk menjadikan keluarga sebagai rumah yang nyaman bagi duo Xi, anak-anak kami. Keluarga adalah unsur yang utama karena dari sinilah semuanya berawal. Betapa terharu ketika duo Xi mengungkapkan rasa syukur karena memiliki kami sebagai orangtua mereka. 

Memasuki Tahun Ajaran Baru Dengan Gembira 

Anak-anak usia sekolah yang sebagian waktunya akan mereka habiskan di sekolah juga tak lepas dari kaitan dengan hak asasi anak untuk mendapatkan pendidikan dan pemeliharaan kesehatan mental. Tentu saja berbagai kondisi di sekolah akan menjadi tantangan tersendiri bagi anak, termasuk krucil kami. Terlebih ketika menghadapi situasi dan adaptasi di lingkungan sekolah (kelas) yang baru di mana bagi beberapa anak–bahkan bagi sebagian orangtua–suasana semacam ini mereka hadapi dengan tidak mudah. 

Ada beberapa tips yang sejauh ini berhasil diterapkan pada duo Xi dan bisa dilakukan kapan saja, termasuk pada saat menghadapi tahun ajaran baru. Kami meyakini bahwa tips ini memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan dan kesehatan mental mereka, bahkan di saat-saat yang berat menghadapi perundungan (bullying).

1. Menjadi pendengar yang baik

Apa pun kondisinya, mudah atau susah, sedih atau gembira, kami sebagai orangtua harus menjaga anak-anak agar senantiasa merasa aman, nyaman, dicintai, disayangi, dan dihargai. Keluarga adalah rumah di mana seluruh anggota keluarga akan menjadikannya tempat untuk kembali. 

Rasa aman dapat diperoleh dengan menghindarkan anak dari situasi, baik secara fisik maupun emosi yang membahayakan. Hal ini bukan berarti anak selalu dalam kondisi steril dari tantangan di luar dirinya. Akan tetapi, pastikan orangtua menjadi orang pertama yang akan selalu siap sedia mendampinginya ketika terjadi sesuatu pada diri mereka.



Oleh karena itu, ketika memasuki tahun ajaran baru, kami berusaha menjadi pendengar yang baik mengenai segala hal yang mereka butuhkan atau sampaikan tanpa ragu atau sungkan. Rasa takut, rasa deg-degan, unek-unek, celoteh tentang pengalaman yang kira-kira akan mereka dapatkan, rencana yang mereka buat, dan lain sebagainya kami serap dan kami bicarakan dengan sangat terbuka. 

Memberikan afirmasi pada perasaan (emosi) mereka akan membuat mereka merasa bahwa ayah dan bundanya akan siap sedia mendampinginya sehingga mereka lebih aman, nyaman, dan berharga serta berani dan percaya diri.

2. Menjadi sahabat terdekat

Kami selalu berusaha untuk mendeteksi segala macam bentuk perubahan, baik fisik maupun emosi yang terjadi pada diri kedua krucil kami. Kami juga mengajarkan kepada mereka untuk mengelola dan tidak ragu mengekspresikan emosinya. Ketika mereka sedih, kecewa, marah, takut, gembira, antusias, dan lain sebagainya, mereka belajar mengungkapkannya dengan cara yang benar. Memang tidak mudah. Apalagi kami tinggal di daerah di mana ekspresi keakraban antara orangtua dan anak tidak bebas ditampakkan, seperti saling memeluk atau mengeluarkan pendapat. 

Pada beberapa kasus, ada anak yang mengalami masalah justru tidak dapat mengungkapkan masalahnya karena keluarga tidak (siap) menjadi garda terdepan untuk membela atau mendukungnya. Hal semacam ini akan semakin memperburuk kondisi kesehatan mental anak. Kami menempatkan diri sebagai sahabat terdekat anak-anak kami. Dengan demikian, ketika memasuki tahun ajaran baru dan bahkan sepanjang perjalanan mereka bersekolah, anak-anak kami tidak ragu untuk berbagi rencana dan pengalamannya dengan kami, sahabat terdekat mereka.

3. Menjadi teman bermain yang asik

Kami percaya bahwa anak-anak sering kali belajar dengan cara bermain. Bahkan Xi sulung yang sudah beranjak remaja masih sering kami ajak belajar melalui permainan. Sebagaimana diungkapkan oleh dr. Aisah Dahlan dalam bukunya Maukah Jadi Orang Tua Bahagia?, berbeda dengan anak perempuan, anak laki-laki masih lebih dominan otak kanannya sehingga cara belajar yang cocok bagi mereka adalah yang sesuai dengan otak kanan tersebut. 

Kami memegang prinsip bahwa semua tempat adalah sekolah, semua orang adalah guru, dan setiap kejadian yang dialami adalah pelajaran. Belajar dalam perspektif duo Xi bisa dilakukan di pasar, di masjid, di museum, di perpustakaan, di sawah, di stasiun, di dojang, di bank, di kafe dll, bahkan di ruang acara gelar wicara (talkshow) atau galeri.  


Mereka menunjukkan excitement dan antusiasme atas pengalaman tersebut. Dari mana kami bisa mengetahuinya? Tulisan pada diari yang sering mereka tunjukkan pada kami mengungkapkan segalanya.

4. Menjadi mentor yang tepercaya

Kami cenderung membatasi penggunaan gadget dengan membuat kesepakatan bersama secara tertulis mengenai penggunaannya dan memantau interaksi mereka di dunia maya. Waktu liburan mereka tidak terus-menerus terpaku pada gadget karena kami rutin berolah raga atau sekadar jalan-jalan di alun-alun pada pagi hari. Hal ini kami lakukan agar fisik mereka lebih sering bergerak dan bersentuhan dengan alam sehingga ketika masuk sekolah kembali, fisik dan mental mereka sudah siap dan senantiasa sehat. 

Jika memasuki sekolah baru (seperti ketika duo Xi masuk sekolah dasar atau Xi sulung pindah sekolah), kami ajak mereka berkunjung ke sekolah baru tersebut agar mereka dapat beradaptasi dengan suasananya. Mereka juga kami ajarkan cara berinteraksi dan beradaptasi dengan teman baru dan membuat kegiatan untuk mempersiapkan mental mereka dengan rutinitas jadwal sekolah. Beberapa hal yang tak kalah seru untuk dilakukan menjelang tahun ajaran baru adalah menggambar di karton jadwal pelajaran, membuat kata-kata motivasi, dan mencicil rutinitas yang dijalani seperti ketika kembali ke sekolah. Peran kami sebagai mentor ini masih terus kami lakukan dan menjadikan kami terus belajar agar menjadi lebih baik. 

5. Menjadi ATM (Anjungan Tempat Memberi/Meminta) 

Saya sependapat dengan KH. Bahauddin Nursalim (Gus Baha), salah satu ulama muslim terkemuka yang menyatakan bahwa orangtua hendaknya bisa mengawal anak-anak mereka sehingga #KarenamuJADIBISA menjadi tempat pertama dan utama di mana anak mengenal hal-hal yang baik (menyenangkan). Akan menjadi hal yang membahayakan apabila mereka menemukan atau mendapatkan hal-hal yang menyenangkan justru dari orang-orang di luar orangtuanya yang tidak mengampu nilai positif keluarga karena dari sanalah mereka menemukan figur yang akan menjadi panutannya. 


Setiap orangtua, termasuk juga saya pasti ingin memenuhi keinginan anak seperti saat memasuki tahun ajaran baru sepanjang mungkin bisa diusahakan, sesederhana meminta dibelikan kotak bekal makanan bergambar Spiderman atau membeli alat melukis berupa tablet/drawing pad untuk mereka membuat buku komik, misalnya. Konteksnya bukan berarti memanjakan tanpa batas. Akan tetapi, hal ini juga terkait dengan peran kami sebagai pendengar yang baik dan sahabat terdekat bagi anak-anak kami. 

Mereka secara terbuka dan tidak sungkan atau ragu menjadikan kami sebagai ATM (Anjungan Tempat Memberi/Meminta) apabila mereka memiliki keinginan. Tentu saja kemampuan dalam memenuhi keinginan tersebut juga kerap kami diskusikan karena hal ini menjadi bagian dari mereka belajar mengelola keuangan (manajemen finansial). 

Merayakan Back to School with Home Credit Indonesia

Apakah hanya anak-anak yang merasakan bahwa tahun ajaran baru adalah sesuatu yang memiliki daya tarik sekaligus menjadi tantangan bagi kesehatan mental mereka? hehehe. Tentu saja tidak. Orangtua pun bisa menjadi bagian dari perayaan datangnya tahun ajaran baru atau back to school setelah liburan panjang usai. 

Biaya pendidikan dan barang-barang kebutuhan yang harus dipersiapkan setiap tahun ajaran baru tentu membuat adrenalin para orangtua meningkat. Buku pelajaran, alat tulis sekolah, tas, sepatu, seragam, gadget, komputer/laptop, meja belajar, peralatan bekal/makan-minum, sepeda (kendaraan antar jemput), bahkan hingga alat elektronik dan alat memasak untuk membuat sarapan dan bekal agar memenuhi nutrisi yang baik rasanya menjadi benda-benda yang diperlukan menjelang para krucil kembali ke sekolah.  



Keriuhan dan kemeriahan back to school ini terasa semakin meriah dan semarak dengan hadirnya Home Credit Indonesia dalam perayaan JFK (Jakarta Fair Kemayoran). Acara ini cocok banget bagi para ibu dan keluarganya yang mengincar beragam program dan promo menarik, khususnya yang berkaitan dengan momentum back to school. Banyak barang yang bisa kita dapatkan dengan harga relatif hemat, bahkan mendapat hadiah jika beruntung ketika datang ke event ini. 

Saya sangat tertarik dengan event ini karena para pengunjung bisa mendapat pengalaman unik dan ada berbagai kegiatan menarik di booth Home Credit Indonesia selama JFK berlangsung. Mereka membagikan testimonial mengenai pengalaman mereka yang bikin mupeng pada berbagai akun media sosial Home Credit Indonesia atau di website www.homecreditindonnesia.co.id. 
 


Para pengunjung yang datang ke booth Home Credit Indonesia dapat memperoleh reward dengan mengisi form di https://bit.ly/42YPTyT. Mereka juga bisa mendapatkan merchandise eksklusif Home Credit dengan cara mengunduh my home credit di appstore/playstore. Booth Pesta Juara Home Credit di Hall A3, Jakarta Fair Kemayoran terlihat banjir hadiah. Ibu-ibu mana yang tidak tergiur kaaan? 

Pengunjung di booth bisa mendapat free snack dengan bermain games interaktif, hadiah langsung voucher MAP, dan merchandise eksklusif Home Credit untuk tiap transaksi minimal Rp3.000.000, dan masih banyak lagi hadiah lainnya, seperti smartphone OPPO A16 yang diundi setiap minggunya. Waaah, benar-benar bikin pengunjung tersuntik semangatnya untuk menyambut back to school. Selain itu ada hadiah spesial berupa logam mulia total 8,5 gram dan Samsung A13. 

Dulu, ketika kami masih tinggal di sekitar Depok dan Bogor, duo Xi juga suka berkunjung ke pameran atau festival untuk mengisi liburan. Namun bagi saya yang kini tinggal nun jauh di bagian timur Pulau Jawa tentu agak riweuh alias repot jika harus datang ke JFK. Tetapi sekarang kendala itu bisa diatasi karena meski kami tidak dapat hadir di booth Home Credit Indonesia, layanan cicilan Home Credit Indonesia juga bisa ditemukan di lebih dari 22 ribu toko di Indonesia sehingga Semua Kebutuhan Jadi Bisa Terpenuhi. 

Nah, bagi para orangtua yang mempersiapkan momen back to school pada tahun ajaran baru ini bisa mengunduh aplikasi Home Credit Indonesia untuk mendapatkan update promo terbaru dan penawaran yang sangat menarik. Jika kesehatan mental para krucil sangat penting dijaga untuk menghadapi kembali kegiatan belajar di sekolah dan menjalani tahun ajaran yang baru dengan gembira, maka Home Credit Indonesia juga bisa menjadi salah satu solusi bagi keluarga untuk menjaga kesehatan mental serta memenuhi kebutuhan demi memperlancar proses belajar putra putri mereka. 
Keluarga yang memiliki kesehatan mental terjaga tentu memberikan sumbangsih dalam lingkungan belajar yang sehat dan nyaman bagi buah hati mereka, di rumah maupun di sekolah. Sepakat? 




SEJAK KECIL SAYA selalu dididik untuk menyisihkan uang saku agar bisa ditabung sehingga punya uang cukup saat ingin membeli sesuatu yang cukup mahal. Mislanya beli boneka, sepatu, dan bahkan sesederhana membeli buku tulis pun saya terbiasa menabung. Apalagi jika itu buku bacaan yang sangat saya inginkan, orangtua akan menganjurkan menabung sebagai cara kreatif dan positif untuk mendapatkan sesuatu.  

Manfaat menabung

Seiring waktu berjalan, saya sadari bahwa memang menabung sangat bermanfaat bagi perkembangan jiwa saya. Pelajaran menabung dari orangtua membuat saya menjadi pribadi yang penuh persiapan, setidak-tidaknya tidak gegabah sebelum mengambil sebuah keputusan sekecil apa pun. Bisa menimbang suatu masalah dengan penuh kalkulasi mengenai risiko dan peluangnya.


Nabung untung di M-Syariah

1 | Kesabaran

Manfaat pertama yang saya rasakan dari aktivitas menabung adalah belajar bersabar. Sabar menjadi value yang sangat utama yang bisa ditanamkan oleh orangtua bagi anaknya di dalam keluarga. Di kemudian hari saya sadari bahwa kesabaran adalah fondasi nyaris segala hal.


Orang bekerja untuk mencari nafkah yang halal harus mau bersabar. Pasangan yang ingin punya momongan mesti sudi menanti dengan sabar dan ikhtiar. Pada hakikatnya, sabar merupakan mata kuliah sepanjang masa agar manusia tabah menjalani proses. 


Dengan menabung saya belajar menahan diri agar tidak tergesa memiliki sesuatu. Kebiasaan menabung membuat saya paham arti penting proses dan perjuangan sebelum mendapatkan sesuatu. Ada perasaan puas luar biasa ketika mampu membeli barang yang saya inginkan dengan uang yang ditabung secara rutin.  


2 | Bersikap hemat

Teman-teman tentu akrab dengan pepatah yang mengatakan bahwa hemat pangkal kaya. Nah, ungkapan ini ada benarnya loh. Jangan sampai dianggap usang sehingga tak perlu ditularkan kepada generasi muda zaman now. Berhemat bukan hanya membuat sehat, misalnya dengan tidak makan sembarangan hanya karena pengin, tetapi juga bisa mengumpulkan pundi-pundi yang kita panen nantinya.


Orang yang rajin menabung memang belum tentu menjadi kaya, maksudnya berlimpah harta. Namun melakukan penghematan akan membuat kita terlatih untuk mengeksekusi mana yang jadi prioritas dan mana yang bisa dikesampingkan dulu.


Yang perlu diingat, hidup hemat bukan juga berarti kita pelit, apalagi pada kebutuhan primer yang mendesak. Makan tetap harus terpenuhi, tapi tak harus menggunakan lauk berlebih atau yang kekinian padahal rasa dan gizinya meragukan.

 

 3 | Istiqamah

Kegiatan menabung disebut berhasil jika terjadi akumulasi uang dari waktu ke waktu. Kita sukses menabung ketika nominal dalam rekening terus bertambah secara kontinu, bukan sebaliknya. Di sinilah perlunya disiplin menyisihkan uang untuk ditabung secara teratur tanpa tergoda untuk menarik atau menggunakannya untuk kebutuhan sesaat. 


Penyetoran uang secara teratur ke dalam rekening bank akan mengajarkan kita, juga anak-anak, untuk bersikap istiqamah. Kita terbiasa konsisten atau istikamah dalam melakukan sesuatu yang akan berimbas pada ranah kehidupan lainnya. Tanpa setoran rutin, saldo tak mungkin menggendut. Tekun ajeklah yang akan membuat rekening kita penuh cuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan.


4 | Optimisme

Manfaat lain menabung adalah membangun sifat optimistis. Optimisme terbentuk berkat keyakinan yang dipupuk seiring waktu berjalan. Uang yang dihimpun akan terus menumpuk nominalnya yang diyakini akan mampu dipakai untuk menutup berbagai kebutuhan atau keinginan yang memang mendesak.


Para penabung yakin bahwa aktivitas yang mereka lakukan tidak pernah sia-sia. Kegiatan mereka dilandasi semangat untuk bersabar dalam menuai hasil dengan penuh harapan sebagaimana diajarkan oleh agama Islam. Keyakinan kian mantap sebab kita menabung dalam bentuk Tabungan Syariah yang sesuai dengan konsep agama sehingga bikin pikiran tenang dan hati nyaman.


Mudah dan untung nabung pakai M-Syariah


Lalu menabung di mana? Enggak mungkin kan kita menyimpan uang di dalam celengan bambu atau dalam celengan berbentuk ayam seperti masa kecil dulu? Bisa jadi kita masih menggunakannya, tapi ingat bahwa celengan punya daya tampung yang terbatas. Selain itu, uang kertas berpotensi rusak jika disimpan di rumah dalam waktu terlalu lama. Belum lagi godaan untuk menggunakannya sebab kapan pun bisa kita buka.


Paling enak ya menabung di aplikasi mobile. Kita tahu sekarang semua serbadigital, maka menabung pun perlu mengikuti tren serbacanggih. Dengan mengandalkan ponsel pintar, kita bisa membuka rekening tabungan dengan mudah. Caranya? Tinggal mengunduh aplikasi M-Syariah di Play Store.


Langkah kedua, daftarkan diri dengan mengisi formulir online yang praktis dan cepat. Lebih hemat waktu dan hemat biaya dong karena kita tak perlu meninggalkan rumah untuk punya rekening baru. Satset kata anak zaman sekarang, enggak sampai satu jam, rekening digital pun jadi.


Pendaftaran tabungan syariah sangat praktis dan mudah.


Apakah hanya karena itu saja sehingga kita lantas memutuskan menabung di aplikasi M-Syariah? Oh tentu tidak, masih ada sejumlah keunggulan yang bisa kita nikmati. Satu hal yang menarik tentu saja bebas biaya administrasi bulanan, yang berarti kita tak perlu khawatir jika dana dalam Tabungan Syariah akan terpotong untuk membayar biaya admin.

Selain itu, tabungan digital di M-Syariah juga aman. Dana dalam M-syariah dipastikan aman sebab diproteksi oleh password, PIN, dan kode OTP. Tia lapis pengamanan itu masih bisa dilengkapi dengan sistem keamanan biometrik menggunakan sidik jari (fingerprint) dan deteksi wajah (face ID) yang tentunya bikin kita semakin tenang.

Aplikasi M-Syariah juga sangat praktis, bisa dipergunakan untuk melakukan transaksi kapan pun dan di mana pun tanpa harus meninggalkan rumah. Berbekal internet dan aplikasi ini, kita bisa memenuhi berbagai kebutuhan secara cepat, termasuk berbelanja dan terutama mengeluarkan zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, dan donasi.


Singkat kata, M-Syariah adalah aplikasi unggul untuk mendukung produktivitas kita sehari-hari. Bukan cuma untuk menabung sesuai prinsip syariah, tetapi juga memenuhi kebutuhan baik pembayaran maupun pembelian secara online yang hemat, cepat, dan sangat mudah.  

Lalu apa saja fitur-fitur andalan M-Syariah? Bisa disimak sebagai berikut.
  • Pembukaan rekening tabungan secara online, tanpa perlu melakukan video call maupun datang ke kantor cabang.
  • Pembukaan rekening cukup dengan mengisi data, mengambil foto KTP, dan melakukan swafoto (selfie) di aplikasi M-Syariah.
  • Pengiriman kartu ATM akan diantar langsung ke alamat Anda.
  • Pemindahbukuan atau transfer antar bank secara online.
  • Anda bisa melakukan transfer ke bank lain dengan biaya admin yang lebih murah, menggunakan layanan BI Fast.
  • Fitur pembelian dan pembayaran tagihan.
  • Top up e-wallet (GoPay, OVO, dan DANA).
  • Fitur Donasi dan Amal (Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf, Donasi, dan Qurban).
  • Fitur Berkah Islami (informasi masjid terdekat, arah kiblat, hingga berita dan artikel Islami) yang mendukung ibadah Anda.
Makin mantap kan menyimpan uang pakai Tabungan Syariah pakai aplikasi M-Syariah? Jangan tunggu jangan bimbang, langsung download dan rasakan nikmatnya menabung secara syar'i agar mendapatkan limpahan cuan mulai sekarang dan memperoleh ketenangan hati agar lebih khusyuk beribadah.

Walaupun tujuh tahun telah berlalu, tak mungkin saya lupakan kejadian itu. Suatu pagi, saat saya masih tinggal di Bogor, seorang tetangga datang ke rumah. Bukan tetangga di kompleks perumahan, melainkan dari kampung sebelah. Kebetulan rumah kami terletak di ujung jalan yang berbatasan langsung dengan gerbang ke kampung. Wanita paruh baya inisebut saja namanya Bu Hasnameminta agar saya mempekerjakannya. Terserah: menyapu, mengepel, menyeterika, bersih-bersih apa pun dia sanggup demi mendapat cuan. 


Meluaskan manfaat bersama LMI, berdaya bersama majukan negeri. (Foto: dok. LMI)

Karena pekerjaan rumah semua sudah kami tangani, kami jelas tak perlu pembantu. Maka saya lantas memberikan sedikit uang yang bisa ia pakai untuk membeli beras selama beberapa hari. Saya lihat wajahnya sangat gembira. Berpamitan dengan penuh semangat hingga bayangannya hilang di balik gerbang.


Tunggakan SPP bikin anak enggak pede

Saya sampaikan fragmen pertemuan saya dengan Bu Hasna kepada suami. Seketika kami tertegun, lebih-lebih suami saya yang gampang terenyuh. Masalah utama yang dihadapi Bu Hasna bukan hanya becak suaminya yang sedang rusak sehingga ia tak bisa mencari penghidupan.  


Yang lebih mendesak adalah pelunasan SPP sang anak yang duduk di SMK. Dia harusnya hendak lulus tapi malu sekolah sebab tunggakan SPP masih berlimpah. Berbulan-bulan lamanya SPP tak terbayarkan hingga mencapai berjuta rupiah nilainya. Sebagai pekerja lepas dengan bayaran tak tetap, kami tentu tak sanggup membayarnya.


Kami sendiri tengah berhemat sehingga pekerjaan domestik sebisa mungkin kami tangani sendiri. Kalaupun ada yang bisa disisihkan, jumlahnya tak besar sebagaimana sudah saya angsurkan kepada Bu Hasna pagi itu.


Lembaga Amil Zakat jadi penyelamat

Setelah merenungkan masalah yang dihadapi Bu Hasna, suami saya mendadak teringat pada sebuah Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang lokasinya tak jauh dari rumah kami. Kebetulan saat itu kami baru saja memutuskan menjadi orang tua asuh untuk seorang anak SMP melalui LAZ tersebut. Kami berada di tahun pertama program di mana kami wajib menyetor dana secara rutin per bulan ke rekening LAZ itu. 


Tanpa berlama-lama, saya minta suami bergegas mendatangi kantor LAZ dimaksud. Tujuannya untuk menjajaki kemungkinan bisa tidaknya tunggakan SPP anak Bu Hasna dibantu soal pembayaran. Setelah mendengarkan penuturan suami, tim LAZ berjanji akan menindaklanjuti meskipun tidak menjamin bisa menutup semua tunggakan yang ada.


Saya senang bukan main ketika akhirnya LAZ tersebut berkenan bersilaturahmi ke rumah Bu Hasna. Mereka melakukan pendataan sekaligus wawancara untuk menggali data. Bagi kami itu progres yang wajib disyukuri meskipun pelunasan tunggakan belum disanggupi. Sampai suatu hari kabar gembira itu tiba. Lembaga Amil Zakat yang kami mintai tolong rupanya berkenan melunasi seluruh tunggakan SPP anak Bu Hasna. 


"Terima kasih, Bu. Terima kasih atas bantuan Ibu sehingga tunggakan anak saya sekarang lunas. Dia enggak malu lagi ke sekolah, dan bisa lulus enggak ada masalah." Demikian ujar Bu Hasna, berulang-ulang berterima kasih sebagai ungkapan rasa syukur dengan mata berkaca-kaca.


Bu Hasna sengaja datang ke rumah kami demi mengabarkan berita besar itu sekaligus berterima kasih. Kami tentu saja ikut berbahagia walau kami tidak ikut membayari. Namun dari kisah Bu Hasna kita bisa belajar bahwa LAZ bisa menjadi penyelamat, dalam hal ini melalui pemberdayaan dana zakat, infaq, dan sedekah. 


Anak Bu Hasna mengalami kendala dalam biaya pendidikan. Lalu LAZ datang membawa jalan keluar. Bantuan ini bisa dikategorikan sebagai beasiswa dan sejumlah ulama memperbolehkan jatah fi sabilillah untuk dipakai sebagai beasiswa. Fakta lain mengonfirmasi bahwa Bu Hasna termasuk keluarga miskin yang layak menjadi mustahik.


Kabar yang juga menggembirakan hati kami adalah janji LAZ tersebut untuk membuatkan program pemberdayaan ekonomi bagi warga kampung tempat tinggal Bu Hasna agar bisa berdaya lewat potensi lokal yang mereka miliki. Harapannya, lama-lama mereka akan bangkit dari mustahiq menjadi muzakki yang produktif sehingga dapat menolong Hasna-Hasna lainnya. 


Meluaskan manfaat bersama LMI

Kisah pendek itu nyata dan tanpa rekayasa, yang menegaskan bahwa peran Lembaga Amil Zakat sangat krusial dalam pemberdayaan sosial. Rakyat yang membutuhkan bisa mengajukan permohonan agar bebannya diringankan. Mereka yang kesulitan karena sistem atau nasib bisa ditopang lewat berbagai program. Masalahnya adalah menemukan LAZ yang tepercaya baik dalam penghimpunan dana dari donatur maupun penyalurannya kepada mereka yang benar-benar membutuhkan secara transparan.


Sebut saja Lembaga Manajemen Infaq atau biasa dikenal dengan nama (LMI). Lembaga filantropis yang berkantor utama di Surabaya ini dikelola secara profesional sejak didirikan pada tahun 1995. LMI selalu berupaya mewujudkan komitmen untuk memberdayakan masyarakat yang membutuhkan sesuai perspektif agama. Penghimpunan dana entah berupa zakat, infaq, sedekah, dan wakaf semuanya didedikasikan untuk kemaslahatan umat. 


Kiprah selama 28 tahun tentunya bukan perjalanan yang singkat. Pengabdian LMI selama hampir tiga dasawarsa adalah bukti kuatnya komitmen untuk memajukan negeri tercinta. LMI mendapatkan SK LAZDA Jawa Timur pada tahun 2005 dan SK LAZNAS pada tahun 2016. Setelah itu andilnya sebagai LAZ menorehkan prestasi gemilang ketika didapuk sebagai LAZNAS dengan Pendayagunaan Terbaik Nasional pada tahun 2017. Prestasi berikutnya yang tak kalah hebat adalah lembaga dengan Penggalangan Dana Langsung Terbaik 2020 yang diberikan oleh Indonesian Fundraising Award.


Kontribusi nyata LMI dalam upaya meluaskan manfaat dirasakan oleh wanita energik bernama Refni. Ibu dua anak ini adalah seorang petani hidroponik yang tergabung dalam kelompok Kampung Hidroponik yang mengelola sepetak tanah wakaf di Depok, Jawa Barat. Bu Refni semula bekerja sebagai buruh cuci dan tukang seterika secara serabutan. Kini nasibnya berubah begitu ia produktif menanam kangkung dan pokcoy yang ia nikmati panennya.


Bu Refni makin happy dari panen kangkung dan pokcoy. (Foto: dok. LMI)


Janda asal Payakumbuh, Sumatera Barat ini bukan hanya memanen cuan dari sayur hidroponik yang ia tanam, tetapi juga memetik energi kebangkitan. Berkat usahanya ini ia mampu memenuhi kebutuhan kedua anaknya baik harian maupun dana pendidikan. Buah hatinya yang duduk dibangku kelas 8 SMP dan 4 SD tengah membutuhkan dana yang tidak kecil supaya bisa menuntaskan pendidikan mereka. Dan dari kebun hidroponiknyalah income dihasilkan.


“Alhamdulillah dengan terlibat dalam hidroponik ini saya mendapat penghasilan tambahan, yang awalnya hanya bisa untuk makan sekarang bisa menambah uang belanja dan biaya sekolah anak saya,” ujar wanita berusia 42 tahun yang telah seperempat abad menetap di Depok.


Ibu yang tinggal di Kampung Sidamukti, Sukamaju, Kecamatan Cilodong, ini meyakini bahwa prospek sayur hidroponik ini sangat bagus sehingga layak ditekuni. Asalkan kebun hidroponik dan kesehatan sayur dipastikan bagus, maka pasar terbuka lebar. Refni bukan hanya belajar kesabaran, tetapi juga belajar menyiapkan sumber makanan yang menyehatkan. Sayur sehat dengan kandungan nutrisi berlimpah menjadi nilai jual yang dicari para pembeli. Dia bersyukur LMI terus memberikan pembinaan juga evaluasi sehingga usaha hidroponik bersama kelompoknya dapat berjalan berkesinambungan. 


Menyiapkan kemandirian



LMI layak jadi pilihan bukan hanya karena kredibilitasnya, tetapi juga lantaran beragam program yang dihelat. Salah satu kegiatan yang relevan dengan kebutuhan kekinian adalah public speaking. Program positif semacam ini akan mendorong anak-anak muda untuk menyiapkan diri dengan salah satu dari 4 skill utama yang dibutuhkan pada abad ke-21 yakni 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking, and Creativity). 


Anak muda akan punya bekal saat memasuki dunia kerja atau ketika merintis usaha sendiri. Karena kemampuan berbicara di depan publik bisa digunakan saat presentasi produk, pitching bisnis, atau mencari investor. Kemampuan public speaking yang mumpuni akan membuat mereka percaya diri dan akhirnya meraih kemandirian.


Mulai sekarang, sobat semua harus teliti memilih LAZ sebagai tempat berdonasi atau membayar zakat. Jadilah donatur bijak untuk mendorong kemajuan lewat pemberdayaan rakyat yang punya banyak potensi. Baik Bu Refni maupun kisah Bu Hasna bisa terjadi di mana-mana. Kalau ingin berpartisipasi dalam perjalanan ibadah dan energi pemberdayaaan, ayo meluaskan manfaat bersama LMI. 


Untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai LAZ ini, sobat bisa mengakses website LMI yang ada di http://lmizakat.id/. Selain itu, media sosial LMI juga terus aktif untuk mengabarkan program dan menawarkan kemajuan bagi banyak orang. Kulik Facebook dan Instagram untuk mendapatkan update terbaru lebih-lebih selama Ramadan agar berjalan penuh keberkahan.


Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog “Meluaskan Manfaat” yang diselenggarakan oleh Lembaga Manajemen Infaq dan Forum Lingkar Pena.


Apakah ada sobat pembaca yang ingin meramaikan lomba inspiratif ini? Silakan klik akun Instagram LMI berikut ini untuk mendapatkan informasi selengkapnya. Saatnya berbagi inspirasi dan berpeluang mendapatkan sedikit rezeki. Mau?




SALAH SATU NIKMAT yang sering kali lalai kita jaga adalah sempurnanya penglihatan mata. Apalagi pada zaman di mana penggunaan gadget amat masif dan sulit dihindari. Hampir setiap saat manusia menatap gawainya, bahkan sebagian besar dilakukan hingga lupa waktu. Nikmat tersebut akan terasa semakin mahal ketika penglihatan itu sudah mengalami gangguan. 


Beruntung kini sudah hadir Vio Optical Clinic yang bisa mengatasi masalah pada mata secara holistik. Namun, pertanyaan yang muncul kemudian adalah apa saja inovasi VIO Optical Clinic untuk penglihatan yang lebih baik? Apa saja sih vision therapy yang ada di Vio Optical Clinic? Apakah hal itu benar-benar merupakan solusi yang tepat untuk mata sehat kita? Saya tergelitik untuk mencari jawabannya.


Bunda, gambarku miring enggak sih?

Kedua buah hatiku memiliki hobi menggambar. Si sulung (12 tahun) suka sekali menggambar komik dan adiknya (10 tahun) sangat gandrung menggambar aneka kendaraan besar yang menjadi favoritnya. Mereka menggambar hampir setiap waktu dan di mana saja saat kesempatan untuk melakukannya mereka temui. Ketika menggambar, pertanyaan yang terkait dengan simetris atau asimetris gambar sering kali mereka lontarkan. 



Namun, hal yang membuatku mulai khawatir adalah ketika mereka mulai sering mengeluh saat menggambar objek yang detail atau membaca buku-buku yang menjadi referensinya. Mereka juga mengeluh dan merasa terganggu ketika membaca penjelasan guru di papan tulis kelas. Pandangan mata mereka mulai tidak jelas dan hal itu sangat mengganggu aktivitas mereka yang cukup banyak.



Aku sendiri telah menggunakan kaca mata sejak kecil. Dulu aku sempat merasa sedih karena kacamata akan membuat aktivitasku yang lumayan banyak menjadi terganggu. Oleh karena itu, hal pertama yang terlintas dalam pikiranku tentu saja aku pun harus mempersiapkan diri mereka yang juga akan mulai berkacamata. Banyak hal yang terkait dengan gangguan penglihatan ini yang perlu dijelaskan pada mereka. Tetapi, di mana aku harus mencari tempat yang tepat untuk mencari solusi masalah mata ini secara komprehensif?


VIO Optical Clinic solusi mata sehat Indonesia


Pertama kali mendengar nama Vio Optical Clinic, aku membayangkan sebuah tempat yang lengkap untuk mengobati atau terapi mata yang bermasalah seperti yang dialami kami sekeluarga. Ternyata bayangan tersebut tidak meleset. Vio Optical Clinic merupakan eyecare spesialist yang memiliki program vision therapy di mana hal ini merupakan terapi atau program perawatan untuk mencapai penglihatan yang jelas dan nyaman. 


Banyak sekali alasan bahwa vision therapy di VIO Optical Clinic merupakan solusi mata sehat bagi masyarakat Indonesia. Beberapa program vision therapy di Vio Optical Clinic, di antaranya bebas mata minus tanpa operasi, terapi mata minus, Ortho-k, corneal lens, dan lain-lain. 



Banyak sekali kebiasaan buruk yang berpengaruh pada kesehatan mata. Melalui vision therapy, Vio Optical Clinic akan memberikan pelayanan-pelayanan berupa pemeriksaan sekaligus konsultasi bagi para pasiennya untuk mengatasi masalah pada mata. Berikut ini beberapa layanan pemeriksaan yang dapat dilakukan di Vio Optical Clinic.


1. Pemeriksaan mata lengkap


Salah satu masalah yang paling mengganjal bagi kami ketika berurusan dengan pemeriksaan mata adalah sering kali kurang mendapatkan penjelasan yang komprehensif. Vio Optical Clinic memberikan solusi dengan memberikan pelayanan pemeriksaan mata yang lengkap dengan pakar yang spesialis di bidang mata. 


Bahkan ketika pasien mengalami penglihatan buram sebagaimana pengalamanku, biasanya hanya dilakukan pemeriksaan minus, plus, dan silinder saja. Namun, VIO Optical Clinic memberikan servis lebih dari sekadar hal tersebut. Vio memberikan pelayanan yang disebut clinical refraction yang merupakan pemeriksaan tajam penglihatan dan deteksi dini dari penyakit mata berbahaya.

 


Pada pemeriksaan clinical refraction, pasien mendapatkan servis pemeriksaan lengkap berupa pemeriksaan buta warna, pemeriksaan stereopsis untuk mengetahui keseimbangan penglihatan dua mata, pemeriksaan tekanan intra-ocular untuk mendeteksi penyakit glaukoma, pemeriksaan kornea untuk pengguna lensa kontak serta lensa mata untuk mendeteksi penyakit katarak, dan pemeriksaan funduscopy (pemeriksaan retina) yang mencakup pemeriksaan pembuluh darah mata, kejernihan media, dan cup disc ration (bintik buta). Hal yang menenangkan dari semua itu adalah bahwa semua pemeriksaan itu tentu saja dilakukan oleh tenaga profesional dan ahli di bidangnya.


2. Terapi mata minus Ortho-k


Si bungsu kami yang sering mengeluhkan kurang jelas penglihatannya divonis oleh dokter dengan mata minus. Hal tersebut tentu membuat kami berusaha untuk mencari solusi terbaiknya. Dokter menjelaskan bahwa bentuk kornea mata pada mata minus (miopia) lebih lonjong dari bentuk kornea mata normal. Perbaikan dan pembentukan ulang kornea mata tersebut bisa dilakukan melalui metode operasi dengan cara mengikisnya. 



Ternyata, kini Vio Optical Clinic memiliki metode mengatasinya tanpa operasi dengan cara membentuk ulang permukaan kornea menggunakan lensa kontak khusus yang disebut terapi Ortho-k. Metode ini memiliki kelebihan karena aman, tanpa operasi, dan obat-obatan. Selain itu terapi Ortho-k memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan menghambat kenaikan mata minus secara alami. Alat yang digunakan dalam terapi ini hanya dipakai ketika tidur sehingga kita bisa bebas beraktivitas tanpa kacamata.


3. Low Vision Treatment

 

Bagaimana dengan mereka yang memiliki mata tanpa masalah? Sebagaimana kesehatan gigi, alangkah baiknya jika pemeriksaan mata juga dilakukan secara berkala, sekitar 6 bulan sekali, demi menjaga kesehatan dan memaksimalkan penglihatan. Pemeriksaan berkala ini bertujuan untuk membuat kita independen (tanpa bantuan orang lain) dari penyakit-penyakit mata, seperti akibat regenerasi retina ataupun retinopathy.


Vio Optical Clinic memiliki low vision device untuk rehabilitas mata low vision sesuai kebutuhan. Tujuannya adalah agar pasien dapat melihat lebih jelas tanpa bantuan orang lain dengan menggunakan optical device, seperti teleskop untuk melihat jauh lebih jelas, magnifier atau microscope untuk melihat dekat, ataupun telemicroscope untuk melihat pada jarak menengah. 


4. Binocular Vision Therapy

 

Ketika seseorang mengalami masalah berupa ketidakmampuan mata untuk menyatukan dua objek yang dilihat dengan dua mata, maka hal tersebut merupakan gangguan binocular vision. Gangguan ini bisa mengakibatkan pandangan menjadi buram, berbayang, ataupun menjadi ganda. Sering kali gangguan binokular vision ini disertai dengan gangguan kesejajaran dua mata atau biasa disebut juling.


Mata juling kadang mengurangi rasa percaya diri. (Foto: alodokter.com)

Selain mengakibatkan pandangan menjadi buram, kelainan mata ini juga dapat mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri. Vio Optical Clinic memiliki binocular vision therapy untuk mengatasi masalah ini. Terapi ini akan memperbaiki kondisi tersebut dan pemeriksaannya meliputi cover-uncover test untuk mengetahui mata dominan atau mata yang tidak seimbang secara laten, worth for dot di mana pasien diminta untuk menunjukkan bagian dari empat warna yang dilihat oleh kedua mata maupun dengan satu mata, dan pemeriksaan dengan prisma untuk mengetahui sudut deviasi atau sudut kemiringan antara kedua mata. 

 

5. Pediatric Refraction

 

Sebagaimana kasus kedua buah hati kami, maka semakin terasa betapa penting pemeriksaan pediatric refraction, yaitu pemeriksaan secara menyeluruh kondisi penglihatan anak. Vio Optical Clinic memiliki program yang terkait pediatric refraction ini berupa: 

  • pemeriksaan buta warna di mana hal ini sangat penting agar bisa mengindentifikasi warna dasar, 
  • pemeriksaan stereopsis untuk mengetahui kondisi keseimbangan kedua mata beserta otot-ototnya, 
  • retinoscopy sebagai objective refraction yang dilakukan untuk mengetahui secara pasti apakah anak membutuhkan kacamata atau tidak di mana pemeriksaan retina ini sangat penting untuk mendeteksi penyakit-penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan, dan 
  • konsultasi mengenai kebutuhan akan gadget (perangkat digital) dan perilaku anak yang sehat, baik di rumah maupun di sekolah.


6. Dry Eye Test 

 

Sebagai seorang blogger dan editor, saya sering kali berada dalam kondisi kekurangan air mata yang menyebabkan mata kering, perih, berair, dan pada akhirnya pandangan menjadi buram. Aktivitas yang sering saya lakukan di depan monitor dalam jangka waktu yang lama dan dalam ruangan ber-AC itu memiliki solusi di Vio Optical Clinic berupa pemeriksaan air mata (dry eye test).



Selain kondisi seperti yang aku alami, kondisi kering air mata ini sebenarnya juga dapat disebabkan oleh penyakit autoimmune. Oleh karena itu, kita juga perlu mendeteksi penyakit semacam ini agar efek yang berupa dry eye dapat ditangani dengan tepat. Dry eye test ini dilakukan dengan teknologi terbaru sehingga tidak harus menyentuh kornea mata dan tanpa merasa perih atau sakit serta dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. 


7. Contact Lens Specialist

 

Ada kalanya aktivitas kita membutuhkan sebuah kebebasan, termasuk tanpa menggunakan bantuan kacamata, seperti ketika berolahraga atau aktivitas fisik lainnya. Tampil bebas, up-to-date, dan fresh bagi pengguna kacamata saat ini dapat diatasi dengan penggunaan lensa kontak. Akan tetapi, kenyamanan pemakaian lensa kontak tidak terlepas dari pemeriksaan mata, pemilihan bahan serta perawatannya. 


Keamanan dan kenyamanan lensa kontak tentu menjadi hal yang harus diperhatikan karena sebagai medical device, lensa kontak yang tidak sesuai rekomendasi justru bisa menyebabkan permasalahan baru pada mata. Oleh karena itu, Vio Optical Clinic juga menyediakan lensa kontak yang disesuaikan dengan kondisi kornea para pasiennya. Dengan demikian, waktu pemakaian dan kenyamanan dapat dirasakan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Melalui lensa kontak yang baik, mata dapat melihat tanpa gangguan dan penampilan pun tetap terjaga, bahkan bisa semakin menarik dan indah untuk dipandang.


Aktivitas nyaman dan nikmat berkat mata yang sehat


Tak dapat disangkal lagi bahwa kesehatan mata sangat penting dan mendukung hampir seluruh aktivitas. Oleh sebab itu kesehatan mata harus mendapat perhatian dengan senantiasa menjaga mata dari hal-hal yang dapat merusak atau menyebabkan gangguan. Sebagai salah satu eyecare professional, Vio Optical Clinic hadir dengan berbagai solusi, baik yang bersifat preventif maupun kuratif mengenai hal-hal terkait masalah kesehatan mata. 


Mata adalah jendela dunia. (Foto: health.kompas.com)

Dengan para dokter ahli optometri dari Cebu Doctor University Phillipine yang berpengalaman dan bersertifikat dari Fellow American Academy of Optometry (FAAO) serta didukung oleh staf yang profesional, peralatan canggih dan lengkap, juga jaminan harga terbaik, maka pemeriksaan dan perawatan mata terasa semakin mudah dan tepercaya sehingga dapat memperoleh solusi masalah mata yang tuntas serta nyaman. 


Mata adalah jendela dunia dan kesehatan mata sangat penting untuk dijaga melalui inovasi VIO Optical Clinic untuk penglihatan yang lebih baik dan tepercaya. Setuju? 





Judul: Astaga, Mulutku Terbang (Lagi)!
Penulis: Cho Seung Hye
Penerbit: Kesaint Blanc
Tahun: 2019
ISBN: 978-602-477-056-3
Halaman: 44 halaman
Ukuran: 18,5 x 24
Berat: 165 gr
Harga: Rp65.000 (P. Jawa)




MULUT ADALAH tempat untuk makan dan minum karena ada lidah dan gigi untuk merasa dan mengunyah. Mulut juga digunakan untuk berbicara karena suara bisa dikeluarkan dari dalamnya. Apa jadinya jika mulut tiba-tiba lepas, terbang, dan pergi entah ke mana? 

Itulah yang terjadi sesaat sebelum liburan sekolah Dudo dimulai. Mulutnya tiba-tiba terbang dan tak lagi menempel di wajahnya? Owwhhh, tentu saja Dudo akan sulit untuk bersenang-senang. Tak bisa makan, tak bisa bicara, wajahnya tak bisa dikenali, dan tentu saja buyarlah rencana liburannya. Wah, benar-benar repot!

Karakter bebek lucu yang tak selalu bersikap manis

Ketika Pak Kurir yang mengantarkan paket tiba siang itu, dua krucil saya langsung heboh. “Bunda, bukunya sudah sampai. Aku boleh buka paketnya duluan ya?” Mereka tak sabar segera menghampiri Pak Kurir dan menunggunya menyerahkan paket tersebut. Tak berapa lama, buku itu sudah asyik mereka baca hingga tuntas. Sebagaimana biasa, setelah membaca sebuah buku, mereka pasti komentar ini dan itu. Banyak yang bakal mereka bahas, bahkan tambah seru jika ditambah camilan di sela-sela diskusi itu.

Buku ini mengisahkan tentang petualangan Dudo yang menjadi karakter utama dalam cerita ini. Petualangan yang dialaminya merupakan lanjutan dari buku sebelumnya meski keduanya bisa dibaca secara terpisah karena ceritanya berbeda. Ia terpaksa harus “memburu” mulutnya (lagi) kali ini dan membuat Dudo berkeliling dunia, ke gunung, ke laut, ke langit, bahkan ke kutub. Semua terasa seru dan menantang dan Dudo pantang menyerah! 

Bikin penasaran hingga akhir

Buku Astaga, Mulutku Terbang (Lagi)! merupakan buku cerita memiliki gambar yang cukup atraktif untuk anak-anak usia sekolah TK atau SD. Petualangan Dido semakin terasa seru dan menarik untuk diikuti karena didukung pula dengan kertas artpaper dan gambar-gambar full-color. Sebagai orangtua dari dua krucil cowok berusia SD, saya pun dibuat takjub dengan gambar-gambar yang sederhana, tetapi mampu menyedot perhatian hingga tak mau lepas sebelum cerita berakhir. Bahkan, ketika sampai pada halaman terakhir, cerita tentang Dido pun serasa masih menyisakan rasa penasaran yang tak mau hilang.

Buku yang berjudul asli Wonder Mouth 2 dan ditulis oleh Cho Seung Hye ini tidak memberikan kesimpulan akhir atau rangkuman nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya. Pembaca, khususnya anak-anak dibebaskan untuk memahami cerita tanpa disuapi dengan pemahaman atau kesimpulan dari buku. Mereka dberikan ruang yang seluas-luasnya untuk memahami dengan kemampuan diri mereka sendiri dan berimajinasi di mana orangtua menjadi pendamping.

Hal yang cukup menarik adalah justru di halaman awal terdapat beberapa panduan yang diberikan kepada para orangtua atau pendamping yang akan menemani si kecil membaca buku ini. Panduan ini menarik, khususnya bagi orangtua baru karena jika bisa menerapkannya, maka kebiasaan membaca buku pada anak akan tumbuh sejak dini.

Buku yang cantik dan mendidik tanpa bikin panik

Sering kali orangtua memberikan pendidikan dan pengasuhan kepada putra atau putrinya dengan hal-hal yang berisi banyak tuntutan. Sering kali hal yang diinginkan oleh orangtua itu sendiri pun justru malah kurang berjalan sebagaimana yang diharapkan. Melalui buku cerita dan aktivitas membaca bersama, terutama bagi anak di bawah usia lima tahun, pendidikan dan nilai-nilai moral yang positif bisa disisipkan tanpa menuntut atau menyuruh. 

Mereka akan mendapat banyak manfaat yang cukup besar dari aktivitas membaca buku ini, di antaranya:
- Merangsang minat baca
- Melatih disiplin dan kebiasaan membaca
- Menambah kosa kata
- Merangsang imajinasi
- Membuat bonding (ikatan) yang erat antara orangtua dan anak
- Menanamkan nilai-nilai positif tanpa merasa dipaksa
- Belajar mengenal warna, nama hewan, dan benda-benda
- Belajar membaca sesuai usia

Buku ini benar-benar memancing imajinasi anak karena gambar-gambar di dalamnya mampu bercerita banyak. Bumi bungsu saya juga tertarik pada ilustrasi dan ceritanya yang unik. Dengan keterlibatan orangtua sebagai pendamping untuk membantu menyuarakan kalimat-kalimat atau percakapan dalam cerita, maka akan sangat ideal. Bahasa yang disajikan secara bilingual juga menarik minat berbahasa anak dan melatih kosa kata mereka.

Membaca buku selalu seru!

Sayangnya, saya tidak dapat mengetahui profil penulisnya karena dalam buku ini tidak dicantumkan. Padahal saya termasuk orang yang kepo jika menyangkut profil penulis buku, termasuk buku anak, hehehe. Apalagi tentang Korea Selatan yang kini sedang tren di Indonesia dengan drakor dan budaya popnya. 

Namun terlepas dari itu, buku ini sangat layak menjadi koleksi karena ceritanya unik, gambar dan warnanya lembut dengan ukuran buku dan kertas isi (art paper) yang tebal, sangat nyaman bagi pembaca belia. Berulang kali dibaca pun, buku ini tidak pernah membosankan. Bagi para pendongeng (story teller), buku ini wajib Anda miliki! 

Langsung saja cus ke akun Kesaint Blanc di Shopee karena saya juga beli di sana.