Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

SALAH SATU NIKMAT yang sering kali lalai kita jaga adalah sempurnanya penglihatan mata. Apalagi pada zaman di mana penggunaan gadget amat masif dan sulit dihindari. Hampir setiap saat manusia menatap gawainya, bahkan sebagian besar dilakukan hingga lupa waktu. Nikmat tersebut akan terasa semakin mahal ketika penglihatan itu sudah mengalami gangguan. 


Beruntung kini sudah hadir Vio Optical Clinic yang bisa mengatasi masalah pada mata secara holistik. Namun, pertanyaan yang muncul kemudian adalah apa saja inovasi VIO Optical Clinic untuk penglihatan yang lebih baik? Apa saja sih vision therapy yang ada di Vio Optical Clinic? Apakah hal itu benar-benar merupakan solusi yang tepat untuk mata sehat kita? Saya tergelitik untuk mencari jawabannya.


Bunda, gambarku miring enggak sih?

Kedua buah hatiku memiliki hobi menggambar. Si sulung (12 tahun) suka sekali menggambar komik dan adiknya (10 tahun) sangat gandrung menggambar aneka kendaraan besar yang menjadi favoritnya. Mereka menggambar hampir setiap waktu dan di mana saja saat kesempatan untuk melakukannya mereka temui. Ketika menggambar, pertanyaan yang terkait dengan simetris atau asimetris gambar sering kali mereka lontarkan. 



Namun, hal yang membuatku mulai khawatir adalah ketika mereka mulai sering mengeluh saat menggambar objek yang detail atau membaca buku-buku yang menjadi referensinya. Mereka juga mengeluh dan merasa terganggu ketika membaca penjelasan guru di papan tulis kelas. Pandangan mata mereka mulai tidak jelas dan hal itu sangat mengganggu aktivitas mereka yang cukup banyak.



Aku sendiri telah menggunakan kaca mata sejak kecil. Dulu aku sempat merasa sedih karena kacamata akan membuat aktivitasku yang lumayan banyak menjadi terganggu. Oleh karena itu, hal pertama yang terlintas dalam pikiranku tentu saja aku pun harus mempersiapkan diri mereka yang juga akan mulai berkacamata. Banyak hal yang terkait dengan gangguan penglihatan ini yang perlu dijelaskan pada mereka. Tetapi, di mana aku harus mencari tempat yang tepat untuk mencari solusi masalah mata ini secara komprehensif?


VIO Optical Clinic solusi mata sehat Indonesia


Pertama kali mendengar nama Vio Optical Clinic, aku membayangkan sebuah tempat yang lengkap untuk mengobati atau terapi mata yang bermasalah seperti yang dialami kami sekeluarga. Ternyata bayangan tersebut tidak meleset. Vio Optical Clinic merupakan eyecare spesialist yang memiliki program vision therapy di mana hal ini merupakan terapi atau program perawatan untuk mencapai penglihatan yang jelas dan nyaman. 


Banyak sekali alasan bahwa vision therapy di VIO Optical Clinic merupakan solusi mata sehat bagi masyarakat Indonesia. Beberapa program vision therapy di Vio Optical Clinic, di antaranya bebas mata minus tanpa operasi, terapi mata minus, Ortho-k, corneal lens, dan lain-lain. 



Banyak sekali kebiasaan buruk yang berpengaruh pada kesehatan mata. Melalui vision therapy, Vio Optical Clinic akan memberikan pelayanan-pelayanan berupa pemeriksaan sekaligus konsultasi bagi para pasiennya untuk mengatasi masalah pada mata. Berikut ini beberapa layanan pemeriksaan yang dapat dilakukan di Vio Optical Clinic.


1. Pemeriksaan mata lengkap


Salah satu masalah yang paling mengganjal bagi kami ketika berurusan dengan pemeriksaan mata adalah sering kali kurang mendapatkan penjelasan yang komprehensif. Vio Optical Clinic memberikan solusi dengan memberikan pelayanan pemeriksaan mata yang lengkap dengan pakar yang spesialis di bidang mata. 


Bahkan ketika pasien mengalami penglihatan buram sebagaimana pengalamanku, biasanya hanya dilakukan pemeriksaan minus, plus, dan silinder saja. Namun, VIO Optical Clinic memberikan servis lebih dari sekadar hal tersebut. Vio memberikan pelayanan yang disebut clinical refraction yang merupakan pemeriksaan tajam penglihatan dan deteksi dini dari penyakit mata berbahaya.

 


Pada pemeriksaan clinical refraction, pasien mendapatkan servis pemeriksaan lengkap berupa pemeriksaan buta warna, pemeriksaan stereopsis untuk mengetahui keseimbangan penglihatan dua mata, pemeriksaan tekanan intra-ocular untuk mendeteksi penyakit glaukoma, pemeriksaan kornea untuk pengguna lensa kontak serta lensa mata untuk mendeteksi penyakit katarak, dan pemeriksaan funduscopy (pemeriksaan retina) yang mencakup pemeriksaan pembuluh darah mata, kejernihan media, dan cup disc ration (bintik buta). Hal yang menenangkan dari semua itu adalah bahwa semua pemeriksaan itu tentu saja dilakukan oleh tenaga profesional dan ahli di bidangnya.


2. Terapi mata minus Ortho-k


Si bungsu kami yang sering mengeluhkan kurang jelas penglihatannya divonis oleh dokter dengan mata minus. Hal tersebut tentu membuat kami berusaha untuk mencari solusi terbaiknya. Dokter menjelaskan bahwa bentuk kornea mata pada mata minus (miopia) lebih lonjong dari bentuk kornea mata normal. Perbaikan dan pembentukan ulang kornea mata tersebut bisa dilakukan melalui metode operasi dengan cara mengikisnya. 



Ternyata, kini Vio Optical Clinic memiliki metode mengatasinya tanpa operasi dengan cara membentuk ulang permukaan kornea menggunakan lensa kontak khusus yang disebut terapi Ortho-k. Metode ini memiliki kelebihan karena aman, tanpa operasi, dan obat-obatan. Selain itu terapi Ortho-k memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan menghambat kenaikan mata minus secara alami. Alat yang digunakan dalam terapi ini hanya dipakai ketika tidur sehingga kita bisa bebas beraktivitas tanpa kacamata.


3. Low Vision Treatment

 

Bagaimana dengan mereka yang memiliki mata tanpa masalah? Sebagaimana kesehatan gigi, alangkah baiknya jika pemeriksaan mata juga dilakukan secara berkala, sekitar 6 bulan sekali, demi menjaga kesehatan dan memaksimalkan penglihatan. Pemeriksaan berkala ini bertujuan untuk membuat kita independen (tanpa bantuan orang lain) dari penyakit-penyakit mata, seperti akibat regenerasi retina ataupun retinopathy.


Vio Optical Clinic memiliki low vision device untuk rehabilitas mata low vision sesuai kebutuhan. Tujuannya adalah agar pasien dapat melihat lebih jelas tanpa bantuan orang lain dengan menggunakan optical device, seperti teleskop untuk melihat jauh lebih jelas, magnifier atau microscope untuk melihat dekat, ataupun telemicroscope untuk melihat pada jarak menengah. 


4. Binocular Vision Therapy

 

Ketika seseorang mengalami masalah berupa ketidakmampuan mata untuk menyatukan dua objek yang dilihat dengan dua mata, maka hal tersebut merupakan gangguan binocular vision. Gangguan ini bisa mengakibatkan pandangan menjadi buram, berbayang, ataupun menjadi ganda. Sering kali gangguan binokular vision ini disertai dengan gangguan kesejajaran dua mata atau biasa disebut juling.


Mata juling kadang mengurangi rasa percaya diri. (Foto: alodokter.com)

Selain mengakibatkan pandangan menjadi buram, kelainan mata ini juga dapat mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri. Vio Optical Clinic memiliki binocular vision therapy untuk mengatasi masalah ini. Terapi ini akan memperbaiki kondisi tersebut dan pemeriksaannya meliputi cover-uncover test untuk mengetahui mata dominan atau mata yang tidak seimbang secara laten, worth for dot di mana pasien diminta untuk menunjukkan bagian dari empat warna yang dilihat oleh kedua mata maupun dengan satu mata, dan pemeriksaan dengan prisma untuk mengetahui sudut deviasi atau sudut kemiringan antara kedua mata. 

 

5. Pediatric Refraction

 

Sebagaimana kasus kedua buah hati kami, maka semakin terasa betapa penting pemeriksaan pediatric refraction, yaitu pemeriksaan secara menyeluruh kondisi penglihatan anak. Vio Optical Clinic memiliki program yang terkait pediatric refraction ini berupa: 

  • pemeriksaan buta warna di mana hal ini sangat penting agar bisa mengindentifikasi warna dasar, 
  • pemeriksaan stereopsis untuk mengetahui kondisi keseimbangan kedua mata beserta otot-ototnya, 
  • retinoscopy sebagai objective refraction yang dilakukan untuk mengetahui secara pasti apakah anak membutuhkan kacamata atau tidak di mana pemeriksaan retina ini sangat penting untuk mendeteksi penyakit-penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan, dan 
  • konsultasi mengenai kebutuhan akan gadget (perangkat digital) dan perilaku anak yang sehat, baik di rumah maupun di sekolah.


6. Dry Eye Test 

 

Sebagai seorang blogger dan editor, saya sering kali berada dalam kondisi kekurangan air mata yang menyebabkan mata kering, perih, berair, dan pada akhirnya pandangan menjadi buram. Aktivitas yang sering saya lakukan di depan monitor dalam jangka waktu yang lama dan dalam ruangan ber-AC itu memiliki solusi di Vio Optical Clinic berupa pemeriksaan air mata (dry eye test).



Selain kondisi seperti yang aku alami, kondisi kering air mata ini sebenarnya juga dapat disebabkan oleh penyakit autoimmune. Oleh karena itu, kita juga perlu mendeteksi penyakit semacam ini agar efek yang berupa dry eye dapat ditangani dengan tepat. Dry eye test ini dilakukan dengan teknologi terbaru sehingga tidak harus menyentuh kornea mata dan tanpa merasa perih atau sakit serta dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. 


7. Contact Lens Specialist

 

Ada kalanya aktivitas kita membutuhkan sebuah kebebasan, termasuk tanpa menggunakan bantuan kacamata, seperti ketika berolahraga atau aktivitas fisik lainnya. Tampil bebas, up-to-date, dan fresh bagi pengguna kacamata saat ini dapat diatasi dengan penggunaan lensa kontak. Akan tetapi, kenyamanan pemakaian lensa kontak tidak terlepas dari pemeriksaan mata, pemilihan bahan serta perawatannya. 


Keamanan dan kenyamanan lensa kontak tentu menjadi hal yang harus diperhatikan karena sebagai medical device, lensa kontak yang tidak sesuai rekomendasi justru bisa menyebabkan permasalahan baru pada mata. Oleh karena itu, Vio Optical Clinic juga menyediakan lensa kontak yang disesuaikan dengan kondisi kornea para pasiennya. Dengan demikian, waktu pemakaian dan kenyamanan dapat dirasakan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Melalui lensa kontak yang baik, mata dapat melihat tanpa gangguan dan penampilan pun tetap terjaga, bahkan bisa semakin menarik dan indah untuk dipandang.


Aktivitas nyaman dan nikmat berkat mata yang sehat


Tak dapat disangkal lagi bahwa kesehatan mata sangat penting dan mendukung hampir seluruh aktivitas. Oleh sebab itu kesehatan mata harus mendapat perhatian dengan senantiasa menjaga mata dari hal-hal yang dapat merusak atau menyebabkan gangguan. Sebagai salah satu eyecare professional, Vio Optical Clinic hadir dengan berbagai solusi, baik yang bersifat preventif maupun kuratif mengenai hal-hal terkait masalah kesehatan mata. 


Mata adalah jendela dunia. (Foto: health.kompas.com)

Dengan para dokter ahli optometri dari Cebu Doctor University Phillipine yang berpengalaman dan bersertifikat dari Fellow American Academy of Optometry (FAAO) serta didukung oleh staf yang profesional, peralatan canggih dan lengkap, juga jaminan harga terbaik, maka pemeriksaan dan perawatan mata terasa semakin mudah dan tepercaya sehingga dapat memperoleh solusi masalah mata yang tuntas serta nyaman. 


Mata adalah jendela dunia dan kesehatan mata sangat penting untuk dijaga melalui inovasi VIO Optical Clinic untuk penglihatan yang lebih baik dan tepercaya. Setuju? 





Tanggal 20 bagi sebagian orang dianggap sebagai tanggal tua. Namun sampai setua ini pun saya gak pernah tahu siapa yang pertama kali mempopulerkan kata tanggal tua itu. Meski begitu, saya yakin orang itu pasti punya gaji karena gaji biasanya ditransfer tanggal 1, ya kan? Analisis ini memang absurd karena gak punya basis data sama sekali. Beda dengan saya yang akan membocorkan cara klaim kacamata lewat BPJS dengan mudah dan berdasarkan pengalaman nyata. 

Mungkin juga dikatakan tanggal tua karena dompet pada tanggal segitu sdh mulai berkerut. Semakin menuju akhir bulan, dompet mulai gampang diwiron atau dilipat-lipat karena isinya makin tipis. Di saat-saat seperti inilah tips dan trik ngirit mulai banyak dicari. 

Semua kalangan pasti sudah tahu bahwa emak-emak punya power buat memutuskan hal-hal krusial terkait ekonomi keluarga. Apalagi di zaman pandemi, jelas hemat adalah pilihan utama. Lebih memilih beli beras ketimbang beli emas. Lebih memilih beli susu ketimbang beli baju. Pokoknya semangat menjaga kestabilan jumlah rupiah di dompet selalu membara di dada.

Dalam hal ini, tentu cuan akan jadi masalah, khususnya bagi saya jika mata yang sangat diandalkan untuk baca resep masakan, nonton drakor, atau membaca novel ini mulai sering melihat penampakan. Orang ganteng yang menjadi kelihatan dobel wajahnya ditambah efek ngeblur bukanlah sesuatu yang indah dinikmati. Kepala pun sering berputar seperti kipas angin duduk Modena yang bikin gampang merem dan jadi ketagihan nempel ke bantal.

Obrolannya jadi gak nyambung lagi deh. Nah, selain tanggal 20 Mei 2021 merupakan tanggal tua, saat itu juga jadi ajang bagi saya untuk membuktikan betul atau tidaknya BPJS bisa menjadi solusi bagi masalah saya.

Saat krisis dompet itulah saya langsung mengajak si sulung untuk meluncur ke tempat di mana saya bisa mengganti kacamata yang sudah terasa seperti kaca nako ini. Kacamata yang pernah ditebak harganya jutaan oleh teman sekantor ini, padahal sebenarnya gak nyampe lima ratus ribu, adalah kacamata terlama yang pernah saya pakai. Tapi rupanya umur emang gak bisa dibohongi. Kacamata gaek meski stylish ini sudah terpaksa harus diregenerasi.

DATANG KE FASKES MESKI KONDISI LEMAS

Senin menjelang subuh, saya sudah niat puasa untuk mencicil utang puasa Ramadan. Sebenarnya belum ada niat untuk  ganti kacamata. Ndilalah, pagi hari mata saya lumayan sulit untuk diajak kerja sama menulis outline untuk calon buku baru. Tanpa berpikir panjang kali lebar kali tinggi jadi volume, saya ajak Rumi si tukang komik untuk ikut ke klinik. Eits, kok ke klinik? 

Yups, fasilitas kesehatan (faskes) yang keluarga saya pilih memang sebuah klinik, tapi lumayan lengkap fasilitasnya, bahkan ada tempat rawat inap. Nah, berhubung sudah sering datang untuk periksa tensi yang sering naik turun kayak roller coaster, saya langsung daftar dan mengonfirmasi kepesertaan saya dengan kartu BPJS yang selalu setia menemani di dalam dompet. 

Gak pakai ribet antre atau printilan ini itu, saya langsung bertemu dengan dokter yang dengan ramah menyimak keluh kesah saya. Oh ya, prokes yang ketat di zaman pandemi bikin komunikasi emang ternyata rada bikin saya harus berusaha mengeluarkan tenaga lebih besar karena pada dasarnya suara saya terlalu lembut merdu merayu. Dialog saya dan dokternya jadi mirip si Malih dan Bolot. Gak usah dibayangkan deh. Benat-benar capek, tapi saya tetap semangat demi ganti kacamata.

Pembicaraan yang dilakukan ala lenong rumpi itu menghasilkan surat rujukan. Surat itu adalah surat pengantar dari dokter di faskes agar saya menemui dokter spesialis mata. Akan tetapi, berhubung klinik yang menjadi faskes saya tidak memiliki dokter spesialis mata, maka dokter memberikan surat rujukan tersebut. Ada beberapa tempat yang jadi rujukan, dua di antaranya rumah sakit besar dan satu klinik spesialis mata. 

Saya pilih untuk membawa surat rujukan itu ke klinik spesialis mata. Soale klo harus ke rumah sakit, saya mesti datang esok hari karena dokter tidak ada pada hari ini dan waktu pendaftaran di sana pun sudah tutup. Adapun klinik spesialis mata ini buka hingga jam lima sore dan masih bisa saya kejar hari ini juga.

Lokasi yang berada di pinggir jalan raya membuat klinik spesialis mata tersebut mudah ditemukan. Tapi entah mengapa saya merasa tersiksa. Bukan karena pelayanannya yang memang bagus dan profesional, tapi karena lokasinya berdampingan dengan toko roti yang membuat perut saya meronta-ronta. Rasa lemas akibat sedang berpuasa semakin terasa nelangsa hingga tebersit niat untuk membatalkannya.

Hanya saja, rasa gengsi untuk menyerah saya pertahankan karena Rumi ada di samping saya. Mana mungkin saya batal hanya karena melihat roti dan pentol yang sedang dia makan. Imej kekuatan daya tahan lapar saya bisa ambrol seketika dan saya belum rela.

Syukur alhamdulillah, pemeriksaan mata saya dan Rumi berjalan dengan lancar. Mungkin karena klinik ini benar-benar spesialis mata sehingga klinik ini bisa sepenuhnya tahu apa yang harus dilakukan untuk mata-mata, eh mata kami. Pemeriksaan hanya memakan waktu tak sampai 30 menit, tapi yang lamanya seperti menunggu kepastian dari si dia yang belum ngelamar adalah menunggu antrean yang bejibun. Kayaknya klinik ini banyak banget fansnya melihat tak banyak klinik semacam ini.

Perlu kacamata baru

Hasilnya seperti yang sudah saya duga, kami berdua perlu kacamata baru. Dokter yang memeriksa langsung tahu bahwa mata indah kami berdua memiliki keistimewaan dan butuh kacamata untuk menyempurnakan, hassyyaahhh. Saya dan Rumi mendapat rekomendasi optik rujukan yang sudah bekerja sama dengan BPJS. Salah satunya sudah pernah kami kunjungi ketika si bungsu penggemar kendaraan besar itu membeli kacamata berlensa minus pertamanya.

Tak menunggu lebih lama, setelah selesai periksa di klinik kami segera meluncur lagi ke optik untuk klaim kacamata. Optik ini lumayan lengkap koleksinya dan ramah pelayanannya. Dengan tubuh yang lemas akibat menghirup aroma roti, saya menguatkan hati untuk tetap betjalan menuju optik yang sudah ditunjuk.

Saat siang sudah makin terik, sampai juga kami di optik. Sebenarnya, saya agak tak yakin jika melihat tampilan optiknya. Sepertinya butuh dompet berisi berlembar-lembar cuan untuk memilih kacamata  di sini. Kecut juga hati saya ketika melangkah memasukinya. Inilah yang mungkin disebut sindrom tanggal tua itu. Saya memang tak membawa uang lebih selain untuk isi BBM dan sepincuk nasi boran jika terpaksa. Tapi untuk membeli kacamata? Saya rela balik kanan bubar jalan.

Namun mental emak irit sudah merasuki saya sehingga tak surut usaha saya untuk mendapatkan kacamata, setidaknya untuk Rumi. Jadi dengan percaya diri ala model sekelas Gigi Hadid saya langsung menghadapi mbak pelayan di konter kacamata. 

Sekali lagi ia memeriksa mata kami dan kemudian mempersilakan untuk memilih model kacamata. Saya.dan Rumi memilih model seusai budget yang ada dalam standar BPJS. Berhubung kami mengambil pelayanan BPJS kelas 3, maka kami pun harus menyesuaikan dengan harga yang sudah ditetapkan sesuai kelas. 

Ternyata, Rumi bisa mendapatkan kacamata yang dibutuhkannya tanpa membayar tambahan apa pun lagi. Berbeda dengan saya. Harga yang terkover hanya cukup untuk menopang frame kacamatanya saja. Adapun untuk lensa, saya harus menambah biaya karena  ada selisih harga. 



Duh, saya sempat galau untuk melanjutkan pembelian kacamata ini. Mungkin karena lensanya lebih complicated ya. Saya butuh lensa untuk minus, plus, dan juga silinder. Saat inilah saya baru benar-benar menyadari bahwa saya sudah semakin menua, heuheuheu.

Syukurlah ayah Xi memahami kegalauan saya dan menyuruh saya untuk tetap memesan kacamata itu. Dia tahu bahwa kegantengannya akan semakin bersinar jika mata saya bisa melihat tanpa terganggu. Akhirnya, dengan berbagai perasaan berkecamuk antara sedih, kecewa, senang, deg-degan dll dsb dst, saya memantapkan hati untuk mengambil pesanan itu.

Saya menambah kekurangan dengan sisa-sisa tabungan uang belanja yang sudah diirit-irit dan disuntik juga dengan dana dari ayah Xi yang baru dapat transferan job menulis. Alhamdulillah, nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Pengalaman ini membuat saya makin lega bahwa BPJS memang membantu banget untuk memiliki kacamata. Oleh karena itu, kami berusaha untuk membayar iuran dengan tertib karena pelayanan BPJS terasa sekali manfaatnya. 

Bagaimana dengan pengalaman sahabat Xi yang lainnya nih?

SAAT MASIH KECIL dulu, saya melihat banyak hal yang terlihat tidak adil pada orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK). Tetangga saya mengalami perlakuan yang sungguh mengiris hati. Ia dijauhi oleh lingkungan masyarakat dan mendapat olok-olok dari anak-anak yang kebetulan melewatinya. Saat itu saya tidak sampai hati untuk mengikuti perilaku teman-teman dan hanya terdiam karena merasa kasihan pada OYPMK tersebut. 

Di kemudian hari, hal ini sangat saya sesali karena tidak mampu berbuat apa-apa untuk membela para OYPMK saat itu. Ketika saya menceritakan pengalaman itu kepada orangtua saya, mereka menjelaskan mengenai penyakit kusta tersebut meski dengan keterbatasan pengetahuan mereka. Akan tetapi, dengan bekal itu saya akhirnya bisa memandang bahwa penyakit kusta itu bukan sebagaimana yang telah menjadi stigma pada banyak orang dan hal itu sangat saya syukuri.

Saat saya telah bekerja dan sering menggunakan KRL sebagai moda transportasi untuk berangkat dan pulang dari kantor, saya sering memperhatikan keberadaan OYPMK di sekitar stasiun ketika menunggu kedatangan kereta. Ada beberapa OYPMK yang terlihat dari seberang peron yang mencirikan bahwa stigma bagi mereka ternyata masih belum terlalu banyak berubah. Mereka masih dijauhi dan dianggap sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat. Padahal sepanjang yang saya perhatikan, mereka dapat beraktivitas normal dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Mengenal kusta dan penyebarannya

Wawasan saya makin bertambah setelah mengikuti talkshow tanggal 15 Juni 2021 mengenai kusta yang diadakan KBR dan IIDN. Hadir sebagai narasumber adalah Angga Yanuar (Manajer Proyek Inklusi Disabilitas NLR), Zukirah Ilmiana (Owner PT Anugerah Frozen Food), dan Muhammad Arfa (OYPMK). Acara yang dipandu oleh Rizal Wijaya ini mendorong saya untuk punya pandangan berbeda tentang kusta dan penderitanya yang selama ini cenderung didiskriminasi.


Kusta selama ini dianggap sebagai penyakit kutukan yang memalukan. Padahal kusta sebenarnya disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang syaraf tepi, yakni fungsi syaraf motorik, sensorik, dan syaraf-syaraf otonom pun akan terpengaruh. Jika tidak ditangani, kusta dapat menyebabkan terjadinya deformitas atau kelainan stuktur tubuh dan mempertinggi potensi disabilitas penderita. Sebagai penyakit tropis yang sering terabaikan, tak heran jika Indonesia masih menempati posisi ketiga setelah India dan Brazil dengan temuan kasus 15-17 ribu pasien per tahun.

Namun tren kasus cenderung menurun karena medio 2000 kasus kusta ini mulai mengalami eliminasi. Meski begitu, di tahun 2015 masih ditemukan sebanyak 15-17 ribu kasus secara nasional. Demikian menurut penuturan Angga Yanuar dari NLR Indonesia. 

“Indonesia sendiri sudah mencapai eliminiasi pada tahun 2000 yaitu kasus kusta baru tidak lebih dari 1 per 10.000 penduduk,” imbuhnya.

Sejauh ini ada sembilan provinsi yang belum menyatakan terjadinya eliminasi kusta di daerah tersebut, antara lain Papua, Sulawesi Selatan, NTT, Jawa Timur, dan Sumbar untuk menyebut beberapa contoh. Secara nasional datanya memang menurun, tapi pada tingkat daerah seperti kabupaten masih perlu diperhatikan. 

Padahal menurut Angga pula, penularan kusta terbilang susah. Seseorang baru bisa tertular jika ia melakukan kontak erat yang cukup lama dengan penderita. Biasanya ditandai dengan munculnya bercak berwarna putih atau merah dengan kecenderungan mati rasa pada area tersebut. Dengan diagnosis mendalam, biasanya ditemukan penebalan syaraf, pembengkakan, dan sebagainya. Kalau kulit terasa gatal dan mati rasa, segera periksakan ke puskesmas terdekat.

Yang memprihatinkan adalah stigma negatif yang masih berkembang dalam masyarakat terhadap OYPMK padahal mereka sudah dinyatakan sembuh. Walhasil, stigma tersebut menimbulkan diskriminasi yang tidak adil.

  1. Dianggap masih bisa menularkan padahal sudah sembuh yang berarti tak ada potensi penularan;
  2. Stigma sebagai orang cacat yang tidak kompeten.
  3. Rasa rendah diri yang dialami pasien sendiri sebagai penyakit yang buruk dan memalukan.

OYPMK layak mendapat kesempatan bekerja

Namun stigma negatif itu ditampik oleh Zukirah Ilmiana selaku owner PT Anugerah Frozen Food. Ia justru memberikan kesempatan kepada OYPMK untuk magang di tempat usahanya di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Perusahaannya berpartisipasi pada Program Kerja Inklusif Katalis yang merupakan inisiatif NLR Indonesia. Pada program ini orang-orang penyandang disabilitas memiliki kesempatan untuk magang di perusahaannya. 

Zukirah berpandangan bahwa stigma negatif yang sudah terlanjur beredar di masyarakat tidak perlu direspons dengan sikap yang sama. Sebaliknya, kita mestinya mampu memberikan energi positif dengan memberikan peluang bekerja bagi mereka yang mampu. Budaya dan stigma negatif selama ini telah menyebabkan ketidakadilan bagi OYPMK. 

Penanganan OYPMK selama ini dianggap menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial semata, padahal peran itu mestinya ditanggung bersama-sama dalam bentuk kepedulian sosial. Jika setiap komponen masyarakat menunjukkan kepedulian serupa, maka kontribusi nyata bisa diberikan untuk meningkatkan kondisi sosial. Zukirah menegaskan bahwa hasil pekerjaan OYPMK ternyata tak kalah bagus dengan pekerja biasa.

Bangkit dan berkarya

Salah satu OYPMK yang mendapat kesempatan magang adalah Muhammad Arfah, seorang pemuda yang kini menjadi tenaga administrasi di kantor Satpol PP Kota Makassar. Ia menuturkan pengalamannya sebagai OYPMK dan mengalami pengobatan saat dirinya masih SMP. Dulu ia diejek oleh teman-temannya karena kulitnya gelap menghitam. Ia pun pernah disebut mirip monster atau roti yang gosong. 

Kepedihan itu ia kenang secara emosional sebab saat ini ia justru bisa memberikan testimoni dalam acara kemarin dan menebarkan inspirasi bahwa OYPMK bisa sembuh serta memberikan kontribusi sebagaimana orang normal lainnya. Ia beruntung mendapatkan dukungan keluarga sebagai support system untuk membangun kepercayaan dirinya selama menjalani terapi dan cemoohan orang.  

Untuk mendukung OYPMK ini berkiprah lebih luas, NLR pada bulan Juli dan Agustus tahun 2021 akan memgadakan program magang dan akan memilih tiga orang kandidat. Mereka akan dibekali dengan tiga keterampilan dasar: pertama, berupa manajemen, perencanaan, dan pengelolaan proyek, kedua, administrasi dan pengelolaan keuangan, dan ketiga, mobilisasi sumber daya dan penggalangan dana. Melalui program ini diharapkan OYPMK akan semakin mandiri dan mampu meningkatkan kualitas mereka sehingga rasa percaya diri pun akan semakin bertambah.

Dari webinar bergizi ini kita bisa belajar bahwa kondisi masa lalu seseorang tak semestinya merusak masa depan yang potensial ia raih. Lebih-lebih berkaitan dengan gangguan kesehatan yang bisa disembuhkan, mestinya kita layak memberikan mereka peluang yang sama agar bisa memberikan andil bagi kemajuan masyarakat lewat peran yang mereka ambil. 

Sebagaimana Arfah yang bangkit dari keterpurukan akibat kusta, kita optimistis bahwa kusta bisa enyah dari Bumi Nusantara dengan upaya serius berbagai pihak. Semuanya bisa kita mulai dari kesadaran untuk memandangnya secara adil dan bijaksana.

Dari tempat tinggal kita, baik di desa atau apartemen di kota, kita bisa berkontribusi memproduksi konten untuk membantu menghilangkan stigma ngetaif OYPMK dan penyandang disabilitas lainnya agar mendapat kesempatan berkembang yang sama.

Risiko anyang-anyangan bagi kesehatan wanita bukanlah isapan jempol belaka. Kendati anyang-anyangan juga bisa menimpa kaum lelaki, namun umumnya lebih banyak diderita oleh kaum wanita karena jarak antara lubang pelepasan dan organ intim lebih dekat dibanding laki-laki.

Bisa dibayangkan ketidaknyamanan saat anyang-anyangan sudah datang. Pekerjaan jadi terganggu, konsentrasi buyar, dan jadi tak bersemangat ngapa-ngapain. Bila tak dicarikan solusi efektif, anyang-anyangan itu bisa berubah menjadi Infeksi Saluran Kemih atau lazim disingkat ISK. Selain sakit buang air kecil, ISK kerap disertai demam dan perasaan sangat tak nyaman ketika berulang kali pipis ke kamar mandi.

Penyebab anyang-anyangan bisa beragam. Salah satunya adalah bakteri Escheria coli atau E. coli yang menempel di saluran kemih. Ketidakbersihan celana dalam atau air yang dipergunakan untuk bercebok kerap menjadi pemicu bakteri jahat tersebut. Walhasil, dorongan untuk toilet trip jadi sangat sering dengan gejala yang tak tuntas. Sungguh menyiksa tentu saja.


Lalu bagaimana cara mencegah anyang-anyangan? Pertama, usahakan untuk berganti celana dalam secara teratur apalagi saat sudah dirasa kotor. Ini untuk mencegah bakteri masuk melalui organ vital. Cara berikutnya, gunakan air bersih saat bercebok baik buang air kecil maupun besar. Jika terpaksa buang air di toilet umum, pastikan airnya bersih. Salah satu caranya bisa dengan mengalirkan air langsung dari kran ke dalam gayung baru kemudian dipakai bercebok. Jika air kotor, gunakan air mineral sebagai alat pembersih.

Air yang menginap dalam bak kamar mandi tempat umum sering tidak bersih karena terciprat partikel kotoran asing atau akibat kecerobohan pengguna sebelumnya. Jika air tak bersih, sediakan tisu basah dan tisu kering saat bepergian. Tisu basah dengan antiseptik sangat efektif untuk membersihkan organ vital sambil mencegah masuknya bakteri jahat. Tisu basah juga bisa kita manfaatkan untuk membersihkan permukaan toilet duduk di tempat umum. Sebelum duduk di atasnya, lap dulu menggunakan tisu basah mengandung antiseptik agar kotoran atau bakteri yang menempel bisa tersapu.

Cara ketiga, jangan pernah menahan kencing. Saat ingin buang air kecil, segera lepaskan untuk tidak memicu penyakit lain termasuk munculnya bakteri E. coli. Selain berpotensi memicu bakteri itu, menahan kencing juga berpotensi menjadi penyebab sakit saat buang air kecil. Rasa sakit tentunya bakal mengganggu aktivitas kita sehari-hari.

Cara keempat untuk mencegah anyang-anyangan adalah dengan melakukan cebok secara benar. Setelah buang air besar, hindari membasuh dari arah belakang ke depan, sebaliknya harus dari arah depan ke belakang. Ini untuk mencegah agar bakteri atau kotoran tidak masuk ke dalam organ intim kita. Sapuan yang benar akan sangat bermanfaat.



Bila sudah demikian, kita mesti cari solusi alami untuk mengatasi anyang-anyangan. Gunakan terapi berbasis buah dari alam agar tetap sehat dan mujarab. Salah satunya bisa didapatkan dari Prive Uri-cran yang mengandung ekstrak buah cranberry. Kenapa buah cranberry cocok banget? Sebab menurut studi klinis buah tersebut memiliki kandungan Proanthocyanidin yang bisa menghambat melekatnya bakteri E.coli pada saluran kemih.

Begitu pula untuk mengatasi susah buang air kecil. Sebelum anyang-anyangan terjadi, perbanyaklah minum air putih untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain air putih, konsumsilah Prive Uri-cran agar air kencing tidak mengalami hambatan. Susah buang air kecil atau anyang-anyangan bisa diatasi secara tuntas dengan Prive Uri-cran. Dengan begitu risiko anyang-anyangan bagi kesehatan wanita akan bisa dihindarkan, berkat Prive Uri-cran menjadi solusi alami untuk mencegah anyang-anyangan. Berani coba?