Pernahkah enggak merasa mata sepet, perih, dan lelah setelah berjam-jam menatap layar komputer atau gadget? Atau mungkin, mata terasa seperti berpasir dan berat saat sedang berkendara di waktu yang lama saat malam hari?


Kalau banyak pertanyaan tadi yang terjawab dengan jawaban iya, bisa jadi itulah tanda mata sedang mengalami masalah mata kering. Karena berbahaya, mata kering tidak bisa didiamkan.


Insto Dry Eyes mengatasi mata kering yang jangan sepelein


Keluhan demikian sering dianggap SePeLe bagi kebanyakan orang. Padahal aslinya, bisa membuat kondisi mata kita prihatin jika terus dibiarkan. Sebagai modal utama bagi saya sebagai editor yang harus banyak baca buku dan scroll medsos buat cari bahan, perawatan mata tak bisa main-main.  


Aktivitas Sehari-Hari yang Menyebabkan Mata Kering

 

Di era digital seperti sekarang, banyak aktivitas yang tanpa kita sadari bisa memicu mata kering berupa SePele alias Mata sepet, Perih, Lelah. Beberapa penyebab mata kering atau lelah yaitu karena kita


  1. menatap layar terlalu lama; bisa jadi kita terlalu lama menatap laptop, ponsel, atau tablet;
  2. mengemudi jarak jauh terutama pada malam hari;
  3. sering dan lama berada di ruangan ber-AC atau pendingin udara
  4. membaca buku atau dokumen dalam waktu lama tanpa adanya jeda istirahat;
  5. terlalu lama berada di lingkungan yang kering dan berdebu; juga
  6. kerap menggunakan lensa kontak dengan durasi seharian penuh atau periode yang lama.

Aktivitas-aktivitas tersebut bisa membuat frekuensi mata kita untuk berkedip jadi menurun. Perhatian penuh pada mata harus menjadi prioritas mengingat mata adalah jendela dunia. Mata yang sehat akan membuka cakrawala ilmu dan pintu peluang.


Padahal, kegiatan mata berkedip itu penting loh untuk menyebarkan air mata secara merata ke seluruh permukaan mata. Ketika produksi dan kualitas air mata menurun, maka muncullah gejala mata kering yang tak bisa disepelein. 

 

Tanda-Tanda Mata Kering yang Wajib Diwaspadai

 

Saat kita sering berada di kondisi tadi, terkadang atau mungkin lambat laun, mata kita jadi mengeluarkan alarm peringatan berupa mata yang merasa tidak nyaman. Beberapa kondisi tersebut di antaranya sebagai berikut.


  • Mata sepet, perih, dan lelah
  • Sensasi terbakar atau seperti ada benda asing yang mengganjal di mata
  • Mata terasa berat atau tidak nyaman saat dibuka
  • Pandangan kabur sesekali yang kemudian bisa membaik setelah kita berkedip
  • Mata merah atau berair sebagai reaksi terhadap kekeringan

Gejala-gejala tersebut sebetulnya adalah sinyal bahwa #MataKeringJanganSepelein loh. Bila terus dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa memperparah iritasi. Iritasi dibiarkan, penglihatan bisa dikorbankan. Itu hal yang tidak kita inginkan.


Bahkan fatalnya, bisa sampai merusak permukaan kornea dan menurunkan kualitas penglihatan dalam jangka panjang! Jangan sampai kenikmatan indrawi berkurang hanya karena kita abai dalam merawat kesehatan mata dengan tepat.

 

Penyebab Umum Mata Kering

 

Selain aktivitas yang saya sebutkan tadi, beberapa faktor lain juga bisa menjadi penyebab mata kering. Apa saja yang mendorong terjadinya mata kering? Perhatikan dengan saksama.

1. Penuaan

Produksi air mata bisa menurun seiring bertambahnya usia. Seiring bertambahnya usia, kemampuan kita dalam membedakan nuansa warna dan kecerahan pun ikut menurun, terutama dalam kondisi cahaya redup. Walhasil, menyetir mobil pada malam hari dalam kondisi cahaya remang menjadi sangat menantang.

Belum lagi sindrom Mata Kering lantaran produksi air mata yang cenderung menurun seiring kita menua. Mata kering membuat kita tidak nyaman, serasa ada sensasi berpasir, terbakar, dan bahkan penglihatan mendadak kabur.


2. Perubahan hormon

Kondisi ini terutama terjadi pada wanita menopause. Mata kering terjadi akibat penurunan kadar estrogen, terutama selama menopause. Estrogen memengaruhi kelenjar minyak  pada kelopak mata dan produksi air mata, yang sangat penting untuk melumasi mata. 


Menurunnya estrogen dapat menyebabkan penurunan produksi air mata atau membuat kualitas air mata yang buruk. Walhasil, mata pun menjadi kering, iritasi, dan tidak nyaman. Perubahan hormon selama wanita mengandung dan penggunaan kontrasepsi juga dapat menyebabkan mata kering loh, jadi harap waspada sejak dini.


3. Penggunaan obat-obatan tertentu

Beberapa obat-obatan seperti antihistamin, dekongestan, dan obat tekanan darah bisa berpengaruh pada kondisi mata. Antihistamin bisa memicu mata kering sebagai salah satu efek samping. Ketika mengonsumsi antihistasmin, misalnya, kelembapan tubuh secara keseluruhan akan menurun, yang juga berdampak pada berkurangnya produksi air mata, sehingga mata menjadi kering, teriritasi, dan terkadang kabur.


4. Penyakit autoimun

Kondisi tubuh yang autoimun bisa membuat sindrom Sjögren


5. Paparan lingkungan

Lingkungan di sekitar kita yang kering atau berangin, dapat memengaruhi kondisi air pada mata. 

 

Cara Mengatasi Mata Kering Tanpa Harus ke Dokter

 

Untuk kasus mata kering ringan hingga sedang, sebetulnya bisa kita tangani sendiri dengan melakukan beberapa langkah berikut di rumah.


1. Kurangi waktu menatap layar

Saat sedang beraktivitas menggunakan gadget, ingatlah untuk menerapkan aturan 20-20-20. Maksudnya, setiap 20 menit, lihat objek sejauh 20 kaki, selama 20 detik.


2. Gunakan humidifier di ruangan ber-AC


3. Istirahatkan mata secara rutin

Misalnya terutama saat bekerja atau ketika sedang membaca buku


4. Hindari paparan angin langsung ke mata

Misalnya, menjauhlah dari AC atau kipas angin yang hembusannya terlalu dekat dan kuat atau langsung mengenai mata


5. Gunakan tetes mata yang tepat, seperti #instodryeyes. 

Misalnya saat lelah membaca buku atau scroll medsos bagi saya untuk mencari ide tulisan. Menatap layar laptop dalam jangka waktu lama juga memengaruhi mata, jadi sepet, perih, dan lelah. Pilih Insto Dry Eyes sebagai solusi efektif.


Tetesin Insto Dry Eyes, Solusi Praktis untuk Mata Kering

 

Kalau gejala mata sepet perih lelah mulai terasa, jangan tunggu sampai parah. Segera tetesin tetesin Insto Dry Eyes, tetes mata steril yang mengandung bahan aktif untuk melembabkan mata dan menggantikan fungsi air mata alami.


Insto Dry Eyes menemani hari-hari membaca dan melihat dunia.


Apalagi kini Insto Dry Eyes hadir dengan New Packaging yang lebih segar dan modern. Warna dominan biru muda menciptakan sensasi ketenangan dan ketenteraman, sekaligus menyiratkan rasa kepercayaan. Biru juga melambangkan kesetiaan dan kreativitas, yang menginspirasi saya untuk terus menghasilkan karya. 


Aksen putih menimbulkan aura kebersihan dan sebuah awal untuk memulai hal apa pun. Ya, memang langkah ribuan mil selalu diawali dengan satu langkah kaki, begitu kata pepatah Tiongkok. Sama seperti Insto Dry Eyes yang akan menemani langkah saya ke mana pun, hingga suatu hari mungkin bisa mengunjungi tempat-tempat jauh untuk menyaksikan keindahan dunia.


Insto Dry Eyes kemasan baru ini tetap mempertahankan kualitasnya yang terpercaya. Dengan pemakaian teratur, kita bisa langsung merasakan sensasi nyaman, segar, dan mata pun kembali fokus menjalani aktivitas. 

 

Jangan Sepelein Mata Kering, Bertindaklah Segera!

 

Pokoknya ingat ya, mata kering jangan disepelein. Apalagi, mata adalah jendela dunia. Menjaga mata berarti menjaga kualitas hidup kita.


Jadi mulai sekarang, yuk lebih perhatikan kesehatan mata kita. Kalau mulai terasa tidak nyaman, tetesin Insto Dry Eyes segera sebagai pertolongan pertama yang praktis dan efektif. Pilihan tepat membuat hidup semakin nikmat.

 

Referensi:

  • Mayo Clinic. (2023).
  • American Academy of Ophthalmology. (2022)
  • Insto Official Website. (2025).

 

Ramadan adalah bulan yang sangat istimewa. Pada bulan Ramadan, Al-Quran Al-Karim pertama kali diturunkan. Pada bulan Ramadan pula, ibadah puasa satu bulan penuh dan zakat fitrah diperintahkan Allah SWT untuk ditunaikan. Ramadan juga menjadi istimewa karena segala amal kebajikan dilipatgandakan pahala dan keberkahannya.


Salah satu upaya mencari Lailatul Qadar adalah dengan beri'tikaf di masjid. (Foto: GoSumut.com)

Namun ada satu hal paling istimewa dari Ramadan yang tidak terdapat pada bulan-bulan lainnya. Dia adalah suatu malam yang Allah muliakan dengan anugerah-Nya berupa keutamaan yang melebihi ibadah selama seribu bulan. Malam itu adalah Lailatul Qadar. Suatu malam yang keberadaannya merupakan rahasia, tetapi dapat kita cari di sepuluh terakhir bulan Ramadan.


Pengertian I’tikaf


Berdasarkan tulisan I'tikaf di Masjid: Pengertian, Hukum, Rukun, Syarat, dan Pembatalannya oleh Dr. KH. Zakky Mubarak, MA, salah seorang Mustasyar PBNU, i’tikaf secara pengertian bahasa berasal dari kata akafaya’kifuukufan. Apabila kalimat tersebut terkait dengan kalimat an al-amr menjadi akafahu an al-amr, maka berarti “mencegah”, tetapi jika terkait dengan kata 'ala, maka ia menjadi akafa ‘ala al-amr yang artinya “menetapi”. 


Pengembangan kalimat itu bisa menjadi i’takafa-ya’takifu-i’tikafan yang artinya “tetap tinggal pada suatu tempat” sehingga kalimat i’takafa fi al-masjid berarti “tetap tinggal atau diam di masjid”.


Menurut pengertian istilah atau terminologi, i’tikaf adalah tetap diam di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. dengan beribadah, zikir, bertasbih dan kegiatan terpuji lainnya serta menghindari perbuatan yang tercela.


Suasana i'tikaf di Masjid Namira, Lamongan. (Foto: Pribadi)

Status hukum i’tikaf adalah sunah dan dapat dikerjakan setiap waktu yang memungkinkan terutama pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan sebagaimana didasarkan pada hadis berikut.


عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ


Artinya: Dari Aisyah ra istri Nabi saw menuturkan, “Sesungguhnya Nabi saw melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga beliau wafat, kemudian istri-istrinya mengerjakan i’tikaf sepeninggal beliau”. (Hadis Sahih Riwayat Al-Bukhari: 1886 dan Al-Muslim: 2006).


عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ فَسَافَرَ سَنَةً فَلَمْ يَعْتَكِفْ فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا


Artinya: Dari Ubay bin Ka'ab ra berkata, “Sesungguhnya Rasulullah saw beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan. Pernah selama satu tahun beliau tidak beri’tikaf, lalu pada tahun berikutnya beliau beri’tikaf selama dua puluh hari”. (Hadis Hasan Riwayat Abu Daud: 2107, Ibn Majah: 1760, dan Ahmad: 20317).


Beri’tikaf juga dapat dilakukan di luar bulan Ramadan sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut.


عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ فَكُنْتُ أَضْرِبُ لَهُ خِبَاءً فَيُصَلِّي الصُّبْحَ ثُمَّ يَدْخُلُهُ فَاسْتَأْذَنَتْ حَفْصَةُ عَائِشَةَ أَنْ تَضْرِبَ خِبَاءً فَأَذِنَتْ لَهَا فَضَرَبَتْ خِبَاءً فَلَمَّا رَأَتْهُ زَيْنَبُ ابْنَةُ جَحْشٍ ضَرَبَتْ خِبَاءً آخَرَ فَلَمَّا أَصْبَحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى الْأَخْبِيَةَ فَقَالَ مَا هَذَا فَأُخْبِرَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَالْبِرَّ تُرَوْنَ بِهِنَّ فَتَرَكَ الِاعْتِكَافَ ذَلِكَ الشَّهْرَ ثُمَّ اعْتَكَفَ عَشْرًا مِنْ شَوَّالٍ


Artinya: Dari Aisyah ra berkata, “Nabi saw biasa beri’tikaf sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, kemudian aku memasang tirai untuk beliau, lalu beliau mengerjakan salat Subuh, kemudian beliau masuk ke dalamnya. Hafsah kemudian meminta izin pada Aisyah untuk memasang tirai, lalu Aisyah mengizinkannya, maka Hafsah pun memasang tirai. Waktu Zainab binti Jahsyi melihatnya, ia pun memasang tirai juga. Pagi harinya Nabi saw menjumpai banyak tirai dipasang, lalu beliau bertanya: “Apakah memasang tirai-tirai itu kamu pandang sebagai suatu kebaikan?” Maka beliau meninggalkan i’tikaf pada bulan itu (Ramadan itu). Kemudian beliau beri’tikaf pada sepuluh hari dari bulan Syawal (sebagai gantinya)”. (Hadis Sahih Riwayat Al-Bukhari: 1892 dan Al-Muslim: 2007).


Rukun, Syarat, dan Hal yang Membatalkan I’tikaf


Rukun i’tikaf terdiri dari: (1) Niat i’tikaf, baik i’tikaf sunah atau i’tikaf nazar. Bila seorang muslim bernazar akan melakukan i’tikaf, maka baginya wajib melaksanakan nazar tersebut dan niatnya adalah niat i’tikaf untuk menunaikan nazarnya. 


(2) Berdiam diri dalam masjid, sebentar atau lama sesuai dengan keinginan orang yang beri’tikaf atau mu’takif. I’tikaf di masjid bisa dilakukan pada malam hari atau pun pada siang hari.


Syarat i’tikaf terdiri dari: (1) Muslim, bagi nonmuslim tidak sah melakukan i’tikaf. (2) Berakal, orang yang tidak berakal tidak sah melaksanakan i’tikaf. (3) Suci dari hadas besar.


Hal yang menyebabkan i’tikaf di masjid menjadi batal di antaranya:  (1) Bercampur dengan istri, berdasarkan firman Allah SWT:


وَلَا تُبَٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمۡ عَٰكِفُونَ فِي ٱلۡمَسَٰجِدِۗ تِلۡكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقۡرَبُوهَاۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ


Artinya: “… Dan janganlah kamu campuri mereka (istrimu) itu, sedang kamu beri’tikaf di masjid, itulah ketuntuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa”. (QS Al-Baqarah/2: 187).


Sebab yang ke (2) keluar dari masjid tanpa uzur atau halangan yang dibolehkan syariat. Tetapi bila keluar dari masjid karena ada uzur, misalnya buang hajat atau buang air kecil dan yang serupa dengan itu, tidak membatalkan i’tikaf. 


Diperbolehkan keluar dari masjid karena mengantarkan keluarga ke rumah atau untuk mengambil makanan di luar masjid bila tidak ada yang mengantarkannya. Aisyah ra meriwayatkan:


عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اعْتَكَفَ يُدْنِي إِلَيَّ رَأْسَهُ فَأُرَجِّلُهُ وَكَانَ لَا يَدْخُلُ الْبَيْتَ إِلَّا لِحَاجَةِ الْإِنْسَانِ


Artinya: Dari Aisyah ra menuturkan, “Nabi saw apabila beri’tikaf, beliau mendekatkan kepalanya kepadaku, lalu aku sisir rambutnya, dan beliau tidak masuk rumah, kecuali untuk keperluan hajat manusia (buang air besar atau buang air kecil)”. (Hadis Sahih Riwayat Al-Bukhari: 1889 dan Al-Muslim: 445).


Berburu Lailatul Qadar Melalui I’tikaf di Namira


Menjelang sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, anakku si Sulung sudah kerap menelepon dari pondok pesantren. Ia berpesan untuk dijemput sebelum program i’tikaf dimulai. Ia juga sering kali berpesan agar kami tidak lupa mendaftarkannya dalam program tersebut.


Pemberian kenang-kenangan untuk peserta i'tikaf spesial dalam acara perpisahan. (Foto: Panitia I'tikaf Masjid Namira)

Kedua anak kami memang sangat antusias untuk mengikuti program i’tikaf di Namira dengan alasannya masing-masing. Salah satunya adalah bisa lebih fokus beribadah ketimbang liburan Ramadan di rumah. Oleh karena itulah, kami tanpa ragu mendaftarkan mereka berdua untuk mengikuti program i’tikaf spesial di Masjid Namira.


Adapun aku dan suami masih maju mundur untuk mendaftar. Beberapa tugas dan tanggung jawab pekerjaan memang tidak mudah untuk ditinggalkan begitu saja. Kami memang masih memiliki opsi lain untuk mengikuti i’tikaf dari jalur i’tikaf reguler. 


Namun, daya tarik i’tikaf spesial di Masjid Namira memang sangat besar dan ini membuat kami terus menimbang-nimbang hingga menjelang pendaftaran i’tikaf spesial Masjid Namira ditutup.


I’tikaf Spesial dan I’tikaf Reguler; Program Memuliakan Jamaah di Masjid Namira


Apa sih yang menjadi hal istimewa di program i’tikaf Ramadan Masjid Namira? Aku secara pribadi sering kali menjadikan Masjid Namira sebagai tempat healing atau tetirah dan sudah merasakan berbagai hal istimewa di luar Ramadan. 


Mulai dari program utama shalat wajib berjamaah dengan imam yang merupakan para hafiz, kajian rutin malam Selasa dan Jumat, buka puasa hari Senin dan Kamis, kajian rutin Ahad pagi yang dilanjutkan sarapan bersama, TPQ bagi anak-anak, termasuk si bungsu setiap hari Senin hingga Kamis, dan masih banyak lagi yang lainnya.


Pihak Yayasan dan Takmir Masjid Namira memang tampaknya ingin memanjakan jamaah hingga merasa benar-benar merasa nyaman dalam beribadah. Saya pun sering kali datang ke Masjid Namira ketika ingin melepaskan penat dari rutinitas sehari-hari. 


Rasa nyaman dan tenang memang merupakan salah satu hal yang membuat para jamaah, bahkan mereka yang datang dari luar Lamongan temukan ketika datang di Masjid Namira ini.


Masjid Namira menjadi salah satu ikon Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. (Foto: Pribadi)

Masjid Namira yang rampung sejak tahun 2013 dan mengalami renovasi hingga tahun 2016 ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Arsitektur masjid dan kiswah pintu Kakbah asli yang menghiasi bagian mimbar membuat para jamaah kembali mengenang dan merindukan kota suci Mekkah Al-Mukarramah, khususnya bagi mereka yang pernah menjalani ibadah haji atau umrah. 


Taman masjid yang dihiasi aneka tanaman bonsai dan kolam ikan yang berisi aneka warna ikan koi juga semakin membuat nuansa keindahan mampu meliputi area masjid seluas 2,7 hektare ini.


Tak heran jika masjid yang mampu menampung hingga 2.500 jamaah ini menjadi tujuan, baik yang menjadikannya sebagai tempat wisata religi atau sekadar beristirahat sebagai musafir. Rasa lelah dan penat akan berganti dengan rasa segar dan damai. Demikian pula pada bulan yang istimewa sebagaimana bulan Ramadan, bahkan jumlah jamaah cenderung membludak.


Ustazah Karimah yang merupakan salah satu panitia dan tim pengajar tahsin dalam program i’tikaf spesial menjelaskan bahwa pada tahun ini peserta akhwat (perempuan) berjumlah sekitar 140-an orang. Sebagian ada yang merupakan peserta dadakan datang dari luar daerah sehingga panitia tetap berusaha menampung sebagai bentuk hablumminannas


Pada i’tikaf tahun ini terdapat beberapa persiapan berbeda yang dilakukan panitia, seperti penataan tempat istirahat jamaah i’tikaf, penyediaan air mineral galon, kopi atau teh beserta dispenser air panas untuk minum, tempat cuci piring dan menjemur pakaian.


“Apabila ada masukan dari jamaah, kami sangat terbuka sebagai bahan masukan atau evaluasi” ungkap ustazah yang ramah ini. 


Sebagai panitia, Karimah mengungkapkan bahwa mereka sudah berusaha (effort). Program yang menjadi tambahan bagi mu’takifah juga sama sama seperti tahun lalu, yaitu tahsin dan tahfiz. Progres dari program ini juga tampak ada kemajuan yang terlihat dari semakin baik bacaan mereka.


Surah yang dipelajari terutama adalah Al-Fatihah karena surah ini sangat penting dan dipakai dalam setiap shalat. Setelah mereka baik dan lancar bacaan Al-Fatihahnya, baru mereka masuk ke materi gharib atau menambah bacaan ke surah-surah lainnya. Pada program tahsin dan tahfiz ini, ada enam orang ustazah khusus yang mendampingi. 


Mereka berasal dari beragam lembaga dan latar belakang metode pengajaran, seperti Qiraati, Iqra’, Yanbua, Ummi, atau Nahdiyin mengingat jamaah yang datang juga berasal dari berbagai kalangan, latar belakang, atau metode sehingga para ustazah perlu menyelami bacaan setiap jamaah terlebih dulu agar jamaah merasa nyaman meski cuma memulai dengan satu ayat.


Kesan Para Jamaah I’tikaf Spesial Masjid Namira


Aku pernah mengikuti i’tikaf, baik program reguler (mandiri) maupun spesial (istimewa). Masing-masing memiliki pengalaman tersendiri dan hal tersebut tergantung pada kebutuhan setiap jamaah yang mengikuti program tersebut. 


Melihat antusiasme jamaah mengikuti i’tikaf pada Ramadan tahun ini, aku penasaran dan berusaha mengulik pengalaman para jamaah. Beberapa di antaranya telah aku rangkum berikut ini.


Erny Darmawati


Bu Erny, demikian sapaan perempuan pengusaha asal Wliki, Blitar ini, belum pernah ikut i’tikaf dan baru tahun ini mengikuti program i’tikaf spesial 10 hari. Perempuan yang berusia 55 tahun dan memiliki aktivitas keseharian sebagai pengusaha jamu dan sirup bermerek Geraldine serta pengajar bahasa korea ini mengungkapkan bahwa ia merasa sangat terkesan dengan kedermawanan yang luar biasa dari pemilik Masjid Namira ini dalam menjamu jamaahnya.



“Pokoknya enaklah di sini. Silaturahim, bisa berkumpul di sini sambil beribadah,” ujarnya dengan antusias. Namun ia merasakan tantangan terberat saat i’tikaf ini, yaitu mengantuk karena kegiatan malam cukup banyak. 


Tetapi, semua fasilitas disediakan dan kondusif sehingga ia sangat ingin mengikuti lagi kegiatan ini di tahun depan. Bu Erny pada i’tikaf pertamanya ini mengikuti kegiatan tahsin dan ia bersyukur karena bacaannya diluruskan oleh guru halaqahnya yang berasal dari Yaman.


Alya Anisa


Gadis manis ini bernama sapaan Alya ini berasal dari Madiun dan berusia 16 tahun atau kelas 10 SMA di Pondok Hidayatullah, Solo. Awalnya ia mengikuti i’tikaf karena pengin tambah hafalan sekalian bisa tambah ibadah dan sering ke masjid serta menambah pengalaman. Ia merasakan masjid yang nyaman serta tempat mandi dan makan. 




Namun, sebagaimana jamaah yang lain, ia merasa tantangan yang cukup berat karena bangun tahajud pada jam 1 bangun, biasanya tahajud di pondok jam 3. Tak lupa ia pun memberi usulan/masukan, sambil tertawa, agar panitia mau menyediakan ember untuk mandi di kamar mandinya. Maklum anak pondok, ujarnya dengan polos.


Fasihatun Nisa


Nisa, demikian nama panggilannya, adalah gadis asli Tenggulun, Lamongan yang sebagian besar waktunya kini dihabiskan di Pondok Pesantren Al Islah, Sendang Agung Paciran. Santri sekaligus mahasiswi semester 8 dan tengah menyelesaikan skripsinya ini tengah menjalani masa pengabdian di pondok. 


Pada usianya yang ke-23 tahun ini, ia mengaku sudah mengikuti lima kali ikut i’tikaf mandiri di Masjid Namira. Akan tetapi, baru tahun ini ia ikut i’tikaf spesial –ia menyebutnya VVIP– dengan alasan supaya lebih tenang, damai, fokus, dan bisa mendekatkan diri kepada Allah serta bisa banyak-banyak berdoa supaya skripsinya dimudahkan. 



Meski demikian, ia merasakan tantangan berat karena harus meninggalkan keluarga di rumah demi ibadah yang lebih khusyuk. Nisa belum sempat ketemu keluarga karena ia berangkat langsung dari pondok menuju Masjid Namira.


Nisa juga lebih memilih ikut tidak ikut halaqah alias mandiri dengan alasan pengen lebih fokus untuk mengkhatamkan Al-Qur’an. Ramadhan ini ia sudah 3 kali mengkhatamkan Al-Qur’an menuju ke-4 kali. 


Rencananya, tahun depan Nisa ingin ikut kembali ingin ikut i’tikaf yang spesial karena bisa ikut halaqah, buka puasa bersama, dan tempat tinggal yang spesial serta bisa lebih saling mengenal dengan jamaah yang lain.


Sebagai bentuk perbaikan manajemen i’tikaf, ia memiliki saran, khususnya untuk takmir yang perempuan agar mengondisikan saf ketika shalat dan pendaftaran i’tikafnya jangan terlalu cepat ditutup. 


Hal ini ia kemukakan karena ia tidak bisa masuk kuota i’tikaf disebabkan anak-anak kecil didaftarkan sehingga kuota bagi yang dewasa tidak mencukupi. Apalagi, ada sebagian jamaah yang hanya tinggal di asrama terus, tetapi tidak ke masjid sehingga menutup kesempatan bagi jamaah yang lain untuk ikut serta beri’tikaf.


Bu Aini


Berasal dari Surabaya, tetapi berdomisili di Jombang, Bu Aini hampir tiap tahun mengikuti i’tikaf. Ia mengaku sekitar 7-8 tahun ikut terus i’tikaf di Masjid Namira, hanya pas pandemi Covid-19 ia libur. Ia merasa senang ikut i’tikaf di Masjid Namira karena fasilitas i’tikaf untuk perempuan sangat mendukung dan hal ini tidak seperti di tempat lain, seperti tempat menginap atau bermalam khusus bagi perempuan dan terasa nyaman seperti di Madinah. 


Ia yang baru saja pulang dari umrah mengungkapkan bahwa kondisinya hampir sama antara Masjid Namira dan Masjid di Madinah sehingga mengobati rasa kangennya, seperti suasananya, imamnya yang merupakan para hafiz, wangi parfumnya, karpetnya –bedanya karpet Masjid Namira berwarna merah, sedangkan Madinah berwarna hijau–.


Fasilitas menginap pada i’tikaf tahun ini lebih luas, tetapi konsumsi untuk peserta dan umum tahun ini disamakan dan tidak seperti tahun lalu yang dibedakan. Hal ini salah satunya menyebabkan jamaah agak susah buang air besar akibat kekurangan serat. 


“Tetapi kami sungkan untuk komplain karena kami sudah diberikan banyak kemudahan, Mbak,” ungkapnya dengan malu-malu. Bisa jadi akibat semakin banyak peserta i’tikafnya sehingga tempatnya semakin terbatas.


Peserta i'tikaf spesial muslimah Masjid Namira. (Foto: Panitia I'tikaf Masjid Namira)

Bu Asika


Ibu rumah tangga berusia 57 tahun ini memiliki dua anak perempuan yang sudah menikah. Bu Asika mengikuti suaminya yang beri’tikaf di Masjid Namira karena ingin belajar mengaji. Kebetulan Masjid Namira memfasilitasi jamaah i’tikaf untuk belajar mengaji, baik mengaji tahsin maupun tahfiz. Ini adalah tahun kedua Bu Asika ikut i’tikaf spesial di Masjid Namira.


Ia memilih i’tikaf spesial karena tempat tinggalnya jauh sehingga ia bisa beristirahat. Ia juga mengungkapkan bahwa buka puasa pada i’tikaf spesial disediakan berbeda dan pelayanannya lebih spesial. 


Meski demikian, tantangan dalam i’tikaf ini memang ada, terutama rasa mengantuk yang mungkin disebabkan tenaga yang terlalu diforsir. Akan tetapi, Bu Asika merasa senang karena ada kegiatan shalat malam dan bacaan imamnya pun terasa enak dan nikmat. 


Bu Asika tidak mengikuti kegiatan halaqah karena memilih ibadah tambahan secara mandiri. Meskipun tidak mengikuti kegiatan tambahan halaqah tahsin atau tahfiz, tetapi ia memiliki target tiga kali khatam Al-Qur’an. 


Rencananya, tahun depan insya Allah ia akan ikut lagi karena merasa senang bisa belajar mengaji dan mendapatkan teman yang banyak dari mana saja, seperti Jakarta, Bogor, dan Sulawesi. 


Ia mengatakan bahwa kegiatan i’tikaf di Masjid Namira sudah bagus, tetapi ia memberi masukan yaitu agar anak-anak diberi kegiatan khusus supaya lebih tertib dan jamaah yang lain tidak merasa terganggu dalam menjalankan ibadahnya.







Ariston Water Heater, pemanas air listrik recommended

Apakah kamu memiliki air panas listrik yang tersedia di rumah? Jika tidak, kamu harus mempertimbangkan untuk memasang pemanas air listrik terbaik. Dalam kehidupan modern, kenyamanan di rumah adalah salah satu aspek terpenting. Salah satu peralatan rumah tangga yang berperan dalam meningkatkan kenyamanan adalah air panas listrik. Electric water heater alat praktis untuk memanaskan air tanpa harus memasak secara manual.


Pemanas air panas listrik memungkinkan mendapatkan air hangat yang cepat dan praktis untuk berbagai tujuan, seperti mandi, mencuci, memasak, dan banyak lagi. Dengan banyaknya pilihan electric water heater di pasaran, memilih air panas listrik terbaik bisa menjadi tantangan. Artikel ini memberikan beberapa rekomendasi dan tips terbaik untuk memilih panas listrik.


Keuntungan Memasang Pemanas Air Listrik

Sebelum memasukkan daftar rekomendasi, disarankan untuk memahami beberapa manfaat air panas listrik. Berikut ini adalah keuntungan dari memasang pemanas air listrik Ariston, di antaranya:


Praktis dan Mudah Dipasang

Pemanas air listrik lebih mudah dipasang daripada air pemanasan gas. Selain itu, dinilai lebih aman karena memiliki fitur keamanan seperti ELCB dan keamanan suhu yang berlebihan meminimalkan risiko kebocoran gas dan ledakan saat memanaskan pemanas air listrik.


Ramah Lingkungan

Karena listrik adalah sumber energi utama, pemanas air listrik lebih ramah lingkungan daripada pemanasan gas.


Efisiensi Energi

Beberapa model operator air panas listrik dilengkapi dengan teknologi penyimpanan energi untuk mengurangi konsumsi daya.


Rekomendasi Terbaik untuk Operator Air Panas Listrik

Water heater electric Ariston dibagi menjadi dua cara yaitu water heater listrik dengan tangki (storage) atau water heater listrik tidak menggunakan tangki (instant). Water heater listrik dengan tangki adalah alat pemanas air yang memanaskan air yang terkandung dalam tangki gudang. Pemanas air ini dapat memanaskan air panas secara langsung atau instan, jadi jika kamu ingin menggunakannya, tidak perlu menunggu tangki water heater terisi penuh.


Berbeda dengan water heater listrik dengan tangki, air dipanaskan ada di dalam tangki, jadi kamu perlu memanaskan air setiap kali menggunakannya. Berikut adalah beberapa rekomendasi air panas terbaik dari Ariston Water Heater.


1. Lydos Hybrid Wi-Fi (Water Heater Listrik dengan Tangki)

Ariston memiliki pemanas air listrik dengan teknologi hibrida dan Wi-Fi, yaitu Lydos Hybrid Wi-Fi. Pemanas air ini menggabungkan teknologi pompa panas dengan listrik untuk menghemat hingga 50% dibandingkan dengan air panas listrik.


Selain itu, Lydos Hybrid Wi-Fi bisa mencatat kebiasaan air hangat, memungkinkan air hangat sudah tersedia saat dibutuhkan. Selanjutnya, pemanas air ini dapat dihubungkan ke Wi-Fi, sehingga dapat disetting dari mana saja dan kapan saja melalui aplikasi Aqua Ariston.


Pemanas air ini memiliki kapasitas tangki sebesar 80 L dan 100 L dan mampu memanaskan air dengan cepat. Cara instalasinya pun sederhana dan praktis serta mudah digunakan.


2. Andris2 Top WiFi (Water Heater dengan Tangki)

Pemanas air ini tersedia dalam ukuran tangki 15 dan 30 L, membuatnya cocok untuk penggunaan pribadi. Dilengkapi dengan elemen pemanas titanium yang memberikan perlindungan terbaik terhadap korosi dan karat.


Pemanas air Andris2 Top Wi-Fi ini menggunakan sumber daya utama dengan listrik, tetapi kamu tidak perlu khawatir akan biaya yang melonjak. Kamu dapat menghemat hingga 14% dengan fitur Eco Evo.


Fitur ini memungkinkan kamu untuk secara otomatis memasok air panas jika diperlukan dengan merekam waktu mandi dan kebiasaan suhu air yang digunakan. Adapun garansi tangki dan elemen pemanas yaitu seumur hidup.


3. Aures Luxury (Water Heater Instan)

Water heater Arsiton memiliki pemanas air yang dapat memanaskan air secara langsung atau instan. Pemanas air ini dapat memanaskan air kapan saja karena tidak perlu mengisi tangki penuh terlebih dahulu.


Aures Luxury adalah salah satu water heater listrik instan Ariston yang dapat mempertahankan suhu dengan stabil. Selain itu, pemanas air tersebut dapat menghemat hingga tiga batasan suhu. Water heater Aures Luxury juga dilengkapi dengan teknologi layar sentuh terbaru.


Sedangkan untuk garansi, Aures Luxury hadir dengan garansi tangki selama 3 tahun. Untuk penggunaannya, pemanas air ini membutuhkan daya listrik 2400 watt.


Tips untuk Memilih Air Panas Listrik yang Tepat

Water heater listrik terbaik dari Ariston

Pilihan water heater listrik untuk memenuhi kebutuhan sangat penting untuk mendapatkan produk yang efisien dan tahan lama. Di bawah ini adalah beberapa tips untuk memilih pemanas air listrik yang tepat.


1. Tentukan Kapasitas Sesuai Kebutuhan

Pilih kapasitas tangki sesuai dengan jumlah penghuni rumah. Jika hanya ada satu atau dua orang, menggunakan water heater dengan kapasitas tangki 10-15 Liter sudah cukup. Namun, jika digunakan untuk keluarga, pilih kapasitas yang lebih besar, seperti 30 liter atau lebih.


2. Perhatikan Daya

Pastikan daya listrik di rumah cukup untuk menggunakan air panas. Pilih pemanas air dengan daya listrik yang sesuai kebutuhan. Daya listrik yang besar akan berpengaruh pada besarnya biaya listrik yang dikeluarkan.


3. Memiliki Fitur Keamanan

Keamanan adalah faktor utama dalam memilih air listrik panas. Pastikan produk yang dipilih termasuk fitur keamanan seperti ELCB, pengontrol suhu otomatis, dan perlindungan  kebocoran air.


4. Pilih Material Water Heater yang Tahan Lama

Pilihlah water heater dengan antilapis seperti enamel dan stainless steel. Material ini memastikan bahwa produk ini sangat tahan lama dan awet.


5. Periksa Garansi dan Layanan Setelah Penjualan

Pilih produk yang menawarkan garansi panjang yang memberikan layanan purna jual (after sales).


Kesimpulan

Pemanas air listrik atau electric water heater merupakan perangkat yang sangat berguna dalam kehidupan modern karena memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam mendapatkan air hangat secara cepat. Dibandingkan dengan pemanas air berbahan gas, pemanas air listrik lebih aman, mudah dipasang, serta ramah lingkungan. Selain itu, beberapa model dilengkapi dengan teknologi efisiensi energi yang dapat membantu menghemat konsumsi listrik.


Terdapat dua jenis utama pemanas air listrik, yaitu yang menggunakan tangki penyimpanan (storage) dan yang bersifat instan atau tanpa tangki. Pemanas air dengan tangki memungkinkan penyimpanan air panas untuk digunakan kapan saja, sementara pemanas air instan langsung memanaskan air tanpa perlu menunggu mengisi tangki. Beberapa produk unggulan seperti Ariston Lydos Hybrid Wi-Fi, Andris2 Top Wi-Fi, dan Aures Luxury menawarkan berbagai fitur canggih seperti pengontrol suhu otomatis, koneksi Wi-Fi, dan teknologi hemat energi.


Untuk memilih pemanas air listrik yang tepat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti kapasitas tangki yang sesuai kebutuhan, daya listrik yang tersedia, fitur keamanan, material yang tahan lama, serta garansi dan layanan purna jual. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, pengguna dapat menemukan pemanas air listrik yang sesuai dengan kebutuhan rumah tangga dan menikmati manfaatnya dengan lebih optimal. Hubungi Distributor Ariston Bali, PT Indotech Energi Persada, sekarang dan dapatkan water heater listrik terbaik dari Ariston.

Di keheningan malam menjelang munculnya bulan sabit tanda datangnya tanggal satu, Ramadan dan Iblis bertemu. Pertemuan itu kental dengan kecanggungan karena mereka sesungguhnya sulit untuk bisa bersahabat. 


Rindukah kita pada Ramadan? (Sumber: detik,com)


Mereka berjumpa demi memenuhi perintah Tuhannya. Dua makhluk Allah itu saling membuang muka meski tahu bahwa telah beribu-ribu tahun dan entah akan beberapa kali lagi mereka harus bertemu demi menjalankan apa yang telah menjadi takdir mereka.


Di suatu ruang dunia, akhirnya Ramadan dan Iblis saling berhadapan. Mereka saling mencari rahasia yang tersembunyi di balik keberadaan masing-masing. Selalu tergelitik sebuah pertanyaan, mengapa mereka harus berjumpa, padahal hati hampir tak pernah rela? 


Syahdan, mereka mencoba bertegur sapa meski dengan jarak terbentang di antara mereka. Terhias pancaran wajah iblis penuh dengan aroma kebencian. Iblis mencoba membuka percakapan penuh basa-basi diiringi pandangan sinis akibat iri dan dengki yang senantiasa lekat dan menjadi ciri khasnya.

 

Iblis

Hahaha, akhirnya kita bertemu lagi. Aku sangat yakin, saat ini akan menjadi pertemuan yang berkesan. Aku pun yakin, tahun ini aku akan mampu merengkuh lebih banyak lagi anak cucu Adam ke dalam pelukanku. Mereka semakin lama semakin buta dan tuli. Kau tidak akan kembali menjadi istimewa di mata mereka, duhai Ramadan! 


Nafsu dan kesenangan duniawi telah menutup mata hati mereka. Manusia akan menjadi pengikutku yang sejati. Lihatlah, dunia sudah cukup tua dan rapuh untuk membuka jiwa mereka. Tidakkah kini kau sadari itu, wahai Ramadan?

 

Ramadan

Kesombongan dan keangkuhanmu memang tidak dapat disangkal lagi. Tak pernah surut kutemui kecongkakan milikmu dari tahun ke tahun. Tetapi, betapa engkau masih saja bodoh, wahai Iblis yang terkutuk? 


Tidakkah kau tahu bahwa pada diriku telah Tuhan anugerahkan banyak keistimewaan yang tidak akan pernah engkau dapatkan, bahkan hingga bumi ini akan terlipat-lipat suatu saat nanti? Keistimewaanku tak pernah mereka temui di bulan-bulan yang lain. 


Masih banyak hamba Allah yang menantikan kehadiranku. Mereka tahu persis bahwa kau, wahai Iblis, hanya akan menjadi pecundang!

 

Iblis

Ternyata rasa percaya dirimu sangat tinggi. Aku tidak melihat sedikit pun kegentaranmu. Tapi seberapa besar kelebihanmu hingga kau mencoba menaklukkan kehebatanku? Tidak banyak yang kau miliki. Kau hanya punya waktu 30 hari. 


Lihatlah, masih banyak manusia yang tidak peduli. Mereka masih mencari kepuasan hidup tanpa ingat berapa lama lagi mereka diberi batas usia. Kau, wahai Ramadan, hanya akan menjadi waktu yang terlewat begitu saja tanpa bekas.

 

Ramadan tahu persis bahwa Iblis sudah mulai terpancing amarahnya. Rasa terancam mulai terlihat karena sesungguhnya Iblis tahu betul betapa istimewa Tuhan menciptakan Ramadan, dan betapa luar biasanya keberadaan bulan ini. 


Namun dengan penuh ketenangan, Ramadan mampu meredam gejolak hatinya. Ia sebenarnya merasa muak dengan pertemuan dan melihat tingkah pola Iblis yang durjana.

 

Ramadan

Wahai Iblis, si Pengambil "selendang" Tuhanku! Kutukan Tuhan ternyata membuatmu frustasi, bukan? Aku bisa melihatnya dari keresahanmu di ujung sana. Berjuta-juta hati yang telah menunggu pertemuan dengan Allah sangat bersuka cita mengharapkan kehadiranku. 


Kau tahu mengapa Allah dan kekasihnya, Muhammad, demikian memuliakanku, memberi keberkahan untukku, melekatkan kesucian kepadaku, menghiasi kebahagiaan bagi mereka yang mampu meraih kemenangan di akhir masaku? Di sanalah mereka akan berbahagia karena bertemu dengan Allah.

 

Iblis sejenak terdiam. Ia tahu bahwa Ramadan berkata benar. Ia merasa kecil seketika di hadapan Ramadan yang mulia. Hanya saja Tuhan telah menciptakan dirinya penuh dengan hasad dan kesombongan. 


Bagaimanapun, ia tetap akan mencari celah kelebihan pada dirinya untuk dibanggakan dan disombongkan.

 

Iblis

Aku telah diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk selalu menggoda keturunan Adam hingga akhir zaman. Tak ada makhluk lain yang memiliki kebanggaan sepertiku karena predikat ini telah dilekatkan langsung oleh Tuhan, Penguasa jagat raya ini.

 

Ramadan

Hahaha, ternyata kau tak sepintar yang dikira. Tetaplah dengan kebodohan dan kesombonganmu! Mmm, baiklah. Rupanya kau masih tetap membanggakan dirimu dan masih saja penasaran berapa besar karunia yang diberikan Allah kepadaku. 


Ketahuilah, wahai Iblis! Namaku Ramda. Artinya batu karang yang membakar. Ya, aku membakar dosa-dosa manusia melalui shaum, menahan lapar dan haus serta apa pun yang membatalkan puasa itu. Mereka rela dan taat juga suka cita melaksanakannya selama satu bulan penuh.


Diriku menjadi salah satu dari lima pilar Islam. Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bahkan memberitakan: “Maukah kalian kuberitahu tentang sesuatu yang apabila kalian melakukannya, kalian akan dijauhkan dari setan sejauh jarak antara timur dan barat?” Para sahabat Rasulullah saw saat itu menjawab: “Mau, beritahukanlah kepada kami!” 


Nabi Muhammad berkata: “Sesuatu itu adalah puasa. Puasa mampu menghitamkan wajah setan, sedangkan sedekah mampu mematahkan tulang punggungnya, cinta karena Allah dan membantu orang lain dalam melakukan perbuatan baik mampu memutuskan buntut setan, sedangkan memohon ampunan kepada Allah dapat membelah tulang belakangnya. Bagi segala sesuatu ada zakatnya dan zakat bagi tubuh adalah puasa.”


Beliau juga memberitakan: “Siapa pun yang berpuasa selama bulan Ramadan dengan keimanan yang mantap dan keinginan yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan ridha Allah, maka seluruh dosanya yang lalu dan yang akan datang akan diampuni.”

 

Iblis merasa geram dan mencoba menghentikan Ramadan yang akan terus menceritakan tentang keistimewaan dirinya.

 

Iblis

Cukup! Berhenti!! Kau hanya membual saja. Kau tidak berbeda dengan bulan-bulan yang lain. Kau hanya waktu yang bergulir. Kau bisa hilang dan lenyap tanpa bekas.

 

Namun Ramadan tidak peduli. Ia tetap mengabarkan keberadaan dirinya sebagaimana berita dari wahyu yang telah diterima Rasul-Nya.

 

Ramadan

Bersama kedatanganku di dunia, Allah memberikan kebaikan dan keutamaan kepada mereka, manusia-manusia yang beriman, sebuah malam yang teramat istimewa. Suatu malam yang lebih baik dari 1.000 bulan ... Lailatul Qadar namanya. Ooowwh, betapa bahagia mereka yang mendapatkannya. 


Allah telah berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur`an pada malam Qadar, dan tahukah kamu apakah malam Qadar itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1.000 bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar."


Sssttt, tidak hanya itu. Ibadah yang dilakukan pada masa kehadiranku akan mendapatkan ganjaran berlipat ganda, langsung dari Tuhanku! Sebuah hadis qudsi mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: “Allah berfirman, ‘Setiap amal anak Adam adalah untuk dirinya sendiri, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu bagi-Ku dan Aku yang membalas puasanya itu’.”


Wahai Iblis! Tahukah kamu, bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, yaitu apabila ia berbuka dan apabila ia menemui Tuhannya. Tidakkah itu lebih dari cukup untuk membuktikan betapa berharganya diriku yang menjadi saat-saat di mana hamba-hamba Allah merasakan dua kebahagiaan itu?

 

Iblis merasa dirinya sangat terguncang, tertohok, dan hampir mengamuk. Iblis mencoba untuk berbalik arah, melarikan diri dari pertemuan itu. Ia menjerit sekencang-kencangnya dan mulai merasa terbakar akibat kemarahan yang meledakkan dirinya sendiri.

 

Ramadan

Pintu-pintu surga dibuka pada malam bulan Ramadan dan pintu-pintu itu tetap terbuka hingga malam terakhir bulan yang suci ini. Engkau, wahai Iblis, akan diikat sehingga kau akan mendapat halangan dan kesusahan untuk menggoda anak cucu Adam di saat aku hadir di tengah-tengah mereka. Aku akan memberi mereka waktu sehingga mereka dapat membersihkan diri dan menyucikan jiwa dengan ibadah yang berlipat ganda pahalanya.

 

Iblis tak kuasa lagi. Ia semakin marah dan mengamuk sejadi-jadinya. Tetapi ia tidak lagi dapat menghindar. Pertemuan ini diakhiri dengan penangkapan dan pemasungan kaki dan tangan iblis beserta anak buahnya. Ia dikerangkeng dengan rantai-rantai yang baru akan dibuka di akhir kepergian Ramadan, si bulan yang penuh kemuliaan. Iblis tampak demikian tragis, tetapi Ramadan akan melaju terus dan berjalan. Ia hanya sanggup bergumam dan berbisik pada dirinya sendiri.

 

Ramadan

Benar-benar pertemuan yang akan selalu berkesan. Aku rindu dan tak sabar bertemu dengan para calon Muttaqin. Merekalah para juara dan pemenang yang sesungguhnya, ketika aku pergi nanti ....

 


Ahlan wa sahlan, marhaban, yaa Ramadan ...!