Tips Learning From Home Menyenangkan Agar Anak Tak Kebosanan

Mungkin tak ada yang menyangka bahwa awal tahun 2020 pandemi akibat penyebaran virus Covid-19 ternyata mampu melumpuhkan hampir semua aspek kehidupan masyarakat di seluruh belahan dunia. Pandemi juga membuat semua orang terlibat dalam upaya dan perjuangan mengatasi kesulitan hidup dengan beragam cara. 


Dampak yang paling jelas terasa tentu saja pada sektor kesehatan dan perekonomian. Tak sedikit orang mengalami beratnya pergulatan untuk bertahan hidup akibat menurunnya kesehatan dan terganggunya sumber pendapatan. Namun dampak yang tak kalah besar ternyata menimpa anak-anak. Mereka merasakan beban cukup berat akibat pandemi yang tak terprediksi datangnya. 

Selain sebagai selingan kreatif, menggambar mendorong anak berimajinasi.

Akibat wabah yang berlangsung secara global, anak-anak tak lagi bisa belajar di kelas dan kehilangan kesempatan untuk berjumpa teman-teman mereka. Pandemi memang memaksa sekolah menyesuaikan proses belajar mengajar dengan menerapkan learning from home atau pembelajaran jarak jauh. Di satu sisi pola pengajaran semacam ini memang efektif menekan laju penyebaran virus berbahaya tersebut. Namun di sisi lain ada satu kelemahan penting, yakni kesiapan guru dan sekolah yang ternyata belum terbiasa mengelola kelas dalam bentuk distance learning yang kreatif dan tetap menyenangkan. 


Di sinilah pentingnya peran orangtua untuk mengambil inisiatif kreatif karena anak bisa mudah bosan lantaran materi dari sekolah cenderung monoton, apalagi anak jarang bersosialisasi dengan bertemu teman-teman sekelas. 


Namun jangan khawatir karena orangtua bisa mengondisikan learning from home dengan menyenangkan sebagaimana semangat Merdeka Belajar dengan serangkaian kiat yang bisa dicoba sendiri di rumah.

1. Memanfaatkan Internet

Era Industri 4.0 menandai kecanggihan teknologi informasi yang semakin menemukan momentumnya. Dunia digital membuat kehidupan manusia modern serbatekoneksi. Inilah era IoT atau Internet of Things yang memungkinkan kita terhubung tanpa sekat ruang dan waktu untuk bertukar informasi dalam bentuk pesan, audio. video, dan bahkan kolaborasi proyek. 


Anak-anak generasi Z yang merupakan digital natives sangat menggandrungi teknologi. Agar belajar di rumah menyenangkan, coba manfaatkan Internet untuk mendukung minat dan bakat mereka. Apa yang tak bisa diberikan oleh sekolah konvensional bisa terpenuhi oleh sumber-sumber berharga dari Inernet. Keingintahuan anak akan materi sekolah bisa dipasok dengan referensi dan informasi memadai yang tidak terbatas dari Google dan Youtube. Lewat situs tersebut, mereka bisa mendapat gambaran lebih lengkap dan menarik mengenai materi yang dibutuhkannya. 


Animasi atraktif dan video memikat akan menarik minat mereka untuk mengeksplorasi tema dengan penuh kegembiraan. Mereka bisa mempelajari sesuatu tanpa merasa sedang belajar. Tentu saja pendampingan dan pengawasan dari orangtua sangat diperlukan karena mereka belum memiliki kematangan dalam memilah dan memilih informasi.

2. Menuangkan materi jadi gambar 

Anak-anak selalu suka menggambar. Apa pun yang digambar dan bagaimana pun hasil gambar mereka, mengajak mereka mengolah materi menjadi bentuk visual akan sangat menyenangkan. Trik ini kami terapkan dalam proses belajar kedua anak kami. Hasilnya, mereka bisa lebih cepat memahami materi pembelajaran. Di sisi lain, sensasi relaks dan rekreatif pun terpenuhi. 


Mereka merasa enjoy dan menjadikan belajar sebagai kegiatan yang menghibur. Misalnya ketika membahas cuaca, si bungsu saya arahkan untuk menggambar bagaimana tornado terjadi. Belakangan ini ia memang sangat tertarik pada angin topan dan semacamnya sehingga menggambar materi itu akan mendorongnya belajar lebih jauh lewat buku-buku lainnya. 

Gambar karya si bungsu yang menjelaskan tahap-tahap angin tornado.

Gambar bisa berbentuk manual atau digital, sesuaikan dengan kebiasaan anak. Tak harus bagus dan sempurna, yang penting mereka mengekspresikan diri dengan bebas tanpa ada tekanan sehingga hasilnya akan menciptakan kepuasan dan bahkan ketagihan. Silakan tentukan bersama anak gambar apa yang akan dibuat. 

3. Menulis diari

Cara lain untuk menghilangkan kebosanan dalam belajar adalah menuangkan segala pengalaman, ide, cita-cita, dan apa saja yang anak rasakan selama belajar dari rumah melalui catatan di buku harian atau diari. Curahan hati yang diekspresikan dalam bahasa mereka sendiri dalam bentuk diari memiliki efek positif yakni melepaskan beban stres layaknya yang dirasakan orang dewasa. 


Saya teringat pada kisah Zlata Filipovic yang dijuluki "Anne Frank dari Sarajevo", salah seorang anak korban perang di Bosnia. Teman-teman sebayanya yang tinggal di rumah sakit atau panti disebut mengalami trauma mendalam, sedangkan Zlata agak berbeda karena dia punya kebiasaan mencatat peristiwa dan mengabadikan pengalamannya dalam bentuk diari. Ia melihat dunia di sekelilingnya dengan sudut pandang yang agak jauh, seolah-olah ia hanyalah pemeran dalam film yang ia tonton.

Menulis diari menambah kosa kata anak dan melatih menuangkan gagasan.

Selain melepas stres, menulis diari akan melatih anak-anak untuk menghasilkan tulisan tangan yang bagus alih-alih terbiasa menulis di gawai. Mereka juga jadi terbiasa menuangkan gagasan dan pikiran dalam bentuk tertulis. Dengan selingan gambar-gambar yang mewakili imajinasi mereka, diari akan semakin hidup dan bahkan mendatangkan keuntungan.


Ini terjadi pada si sulung ketika menuliskan cita-citanya dalam secarik kertas lalu mengirimkannya untuk meramaikan sebuah giveaway. Tulisannya ternyata memikat hati sepuluh juri Chuseok Angpao yang digagas oleh blog Creameno bertajuk "Jika aku besar nanti aku ingin menjadi...." Tulisannya jadi luwes salah satunya berkat kebiasaan menulis diari yang sudah dimulai sejak lama. 

4. Mengikuti kelas online sesuai hobi

Karena hobi bikin komik, maka kedua buah hati kami sering ikut kelas online yang banyak ditawarkan secara cuma-cuma oleh berbagai penyelenggara. Mengikuti kelas online bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga jaringan pertemanan baru--sesuatu yang mereka rindukan selama pandemi karena tak bisa bertemu teman-teman di kelas.

Hal ini dilakukan selain bisa mendapatkan wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih luas tentang suatu hal, mereka juga tak jarang mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi lebih luas dengan teman-teman baru dari daerah lain atau bahkan dari negara lain. 

5. Bermain teka-teki

Mengisi teka-teki bisa mengasah otak dan berlatih strategi.


Salah satu cara belajar yang menyenangkan adalah lewat permainan, seperti bermain teka-teki atau tebak-tebakan. Ketika suntuk belajar buku-buku teks, kami biasanya menawarkan kepada anak-anak untuk bermain tebak-tebakan. Selain berlatih public speaking, permainan ini juga bagus untuk menguji sejauh mana daya ingat (kognitif) mereka dalam suatu bidang.

Kami biasanya menggunakan buku sains sebagai sumber tebakan. Materi bahasa, pengetahuan agama, dan matematika juga tak lepas kami coba bersama. Kami bermain secara bergantian: satu orang bertanya dan sisanya menjawab dengan cepat. Orang yang menjawab tercepat menjadi pemenang dan berhak mengajukan pertanyaan selanjutnya. Sebagai pancingan, kami memulainya dengan pernyataan seperti "Aku adalah ...." dan memberikan ciri-ciri benda tersebut.

Sebagai variasi, anak-anak bisa mengisi teka-teki silang yang bisa dikerjakan sendirian dan kami siap siaga memberikan bantuan jika mereka menemukan kesulitan. Intinya, orangtua harus siap mendampingi untuk memberikan dukungan sehingga anak merasa percaya diri.
  

6. Bermain games bersama

Sepertinya tak ada anak yang tidak suka main games. Bahkan bukan hanya anak-anak, orang dewasa pun gandrung pada gaming. Hanya saja berbeda jenis dan kompleksitas game yang dimainkan. Kami membolehkan anak-anak bermain games sebagai selingan dari aktivitas lain yang mungkin membosankan. Bagaimanapun juga, bermain games secara digital menghadirkan pengalaman berbeda dibandingkan jenis permainan lainnya. 

Mereka boleh bermain game dengan tiga syarat. Pertama, menaati waktu yang disepakati. Kedua, memainkan games yang edukatif, bukan hanya menghibur. Ketiga, game itu tak perlu kami instal di smartphone mengingat ponsel kami sudah penuh memorinya. Tiga patokan ini rasanya cukup sebagai bekal memilih game yang tepat.

Setelah membaca sebuah blog post, saya tertarik pada plays.org. Ada ratusan games di website ini yang segera kami coba mainkan dengan memilih lewat kategori yang tersedia di bagian bawah. Tinggal pilih mana tema yang disuka. Si sulung yang suka olahraga langsung kesengsem sama Funny Soccer sedangkan si bungsu yang suka binatang tak bisa lepas dari Cut for Cats.

Yang menyenangkan dari situs ini adalah kita tak perlu menginstal aplikasi game khusus baik di ponsel maupun di laptop agar bisa memainkannya. Jadi enggak boros memori hape atau komputer. Kita juga tak perlu mendaftar atau signup dulu. Kita bisa langsung pilih game yang disuka dan memainkannya seketika. Selain koleksinya lengkap, game yang ditawarkan sangat ringan dan mudah dioperasikan. 



Dalam Funny Soccer, tugas kita sebagai pemain sangat mudah: menggiring bola ke gawang lawan untuk mencetak gol dengan menyundul atau menendang bola. Tips yang bisa dipetik setelah memainkan game ini, usahakan agar bola selalu berada di depan kita sehingga kita bisa mencetak gol sebanyak mungkin melebihi lawan. Suara latar sangat mendukung gerakan lincah kaki dan sundulan seolah-olah tengah berada di stadion.

Untuk memainkan game ini, kita cukup mengandalkan tombol panah ke kanan dan ke kiri untuk maju mundur menyesuaikan posisi bola dan mengimbangi lawan. Untuk menendang bola, kita bisa menekan tombol X dan tombol Z untuk menyundul jika bola berada di atas. Sangat mudah kan? Cobalah sendiri.

Kegirangan waktu menang, yeay!

Sedangkan Cut for Cats lebih menguji strategi dan logika lewat ilmu fisika. Tugas kita adalah memberi makan kucing hitam yang kelaparan. Dia mengincar candy roll atau permen yang digantung di atas. Karena terikat, maka kita harus memotong (cut) tali agar permen menggelinding menuju si kucing. Namun ada syarat yang tak boleh terlewat: permen harus melewati tiga bintang dulu untuk membuka mulut kucing hitam.

Makin penasaran kan? Memang sangat menarik kok dan bisa bikin ketagihan meskipun game-nya sederhana. Pemain harus memperhitungkan ayunan tali setelah dipotong agar bisa menyasar bintang. Semakin tinggi levelnya, semakin menantang ikatannya, bahkan berupa rantai sehingga butuh gergaji untuk memotongnya.



Untunglah game-game yang kami coba di plays.org sangat ringan sehingga cepat dan responsif saat dimainkan. Di sana disedikan cara bermain yang sangat mudah, bisa dilakukan anak dan orang dewasa. Bukan hanya mudah, tapi memberi hiburan dan bahkan mengasah otak anak-anak sebagai selingan kreatif dari kegiatan belajar buku-buku sekolah yang mungkin membosankan.

7. Berkebun

Aktivitas lain yang sangat kami tekankan di rumah adalah berkebun. Dengan berkebun anak-anak bukan hanya belajar sabar dengan menanti biji bertunas dan tumbuh menjadi pohon, tetapi juga menyadari pentingnya menyediakan oksigen sebanyak mungkin di alam. Saat berkebun mereka juga kami ajak berkolaborasi dan mengamati tanaman secara saintifik.

Mereka begitu gembira ketika berhasil menemukan ilmu atau fakta baru tentang tumbuhan. mereka akan lebih happy tatkala biji yang ditanam tumbuh menjadi pohon yang bunganya bisa kami manfaatkan. Misalnya bunga telang yang bisa kami seduh menjadi teh hangat nikmat atau sebagai pewarna alami untuk menanak nasi lemak nan ungu ala Kuala Lumpur.  

Selain mengasyikkan, berkebun juga banyak manfaatnya bagi anak. 


Kedekatan dan kecintaan mereka pada alam dan lingkungan yang dilakukan melalui berkebun akan memberikan pemahaman bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa pepohonan yang menyuplai oksigen, memberikan keindahan, dan hasil yang bisa dikonsumsi manusia. Anak-anak akan belajar mencintai alam dan tidak suka untuk merusaknya.

Itulah sejumlah kiat yang menjadi rahasia kami selama anak-anak menjalani proses learning from home saat pandemi. Tentu saja setiap keluarga memiliki rumus atau kiat tersendiri yang bisa ditiru dan disesuaikan sesuai kondisi dan hobi anak. Meskipun pandemi sudah mulai reda, sejumlah sekolah masih belum membuka opsi tatap muka. Jadi pastikan menemani anak-anak dengan cara-cara kreatif agar mereka semangat belajar.

Semoga Sahabat Xibianglala tetap sehat dan semangat terus menjalani salah satu periode menantang dalam sejarah umat manusia.  

0 komentar:

Posting Komentar